Kesederhanaan Bupati Kopli Ansori, Rutin Berdialog Langsung Dengan Petani di Sawah

Bupati Lebong, Kopli Ansori saat berdialog dengan PAN warga Talang Liak 2 Kecamatan Bingin Kuning di areal persawahan yang mengikuti MT2/RMOLBengkulu
Bupati Lebong, Kopli Ansori saat berdialog dengan PAN warga Talang Liak 2 Kecamatan Bingin Kuning di areal persawahan yang mengikuti MT2/RMOLBengkulu

Kesederhanaan Bupati Lebong, Kopli Ansori ini tidak sekedar basi-basi. Politisi PAN dalam kesehariannya terus berbincang dengan para petani di Kabupaten Lebong, tanpa adanya pengawalan khusus.


Hal itu terlihat pada Rabu (6/9) sore, saat orang nomor 1 di Kabupaten Lebong ini roadshow program Musim Tanam Kedua (MT2) di Desa Talang Liak 2 Kecamatan Bingin Kuning.

Kehadiran Kopli di tengah-tengah para petani hanya spontanitas, tanpa protokol resmi dan dengan penampilan yang sederhana.

Bupati langsung menyapa para petani yang sedang beristirahat siang di area persawahan. Usai bercengkerama dengan warga petani, bupati juga menyerap aspirasi langsung dari warga setempat.

Salah satu warga yang menyambut positif kedatangan Bupati Kopli Ansori ini adalah Warga Talang Liak 2, bernama Pan.

Usai makan bersama dengan Bupati, ia mengucapkan terima kasih atas dorongan pemerintah kabupaten (Pemkab) Lebong atas pelaksanaan program Musim Tanam Kedua (MT2) di desanya tersebut.

"Kami masyarakat, khususnya di Lubuk Saung (Talang Leak 2) semangat. Baik ibu-ibu dan anak-anaknya untuk mengikuti program bapak," ucap PAN di sela-sela bincang langsung dengan Bupati Lebong, Kopli Ansori di areal persawahan Desa Talang Liak 2.

Selain itu, Kopli datang untuk mengajak langsung para petani memaksimalkan lahan persawahan miliknya melalui peningkatan kualitas tanam dan kualitas panen, khususnya untuk komoditi tanaman padi.

"Bagaimana kondisi padinya," tanya bupati kepada petani saat berbincang di lokasi. "Kalau kondisi padinya. Alhamdulillah, bisa dilihat langsung pak," saut PAN.

Bupati juga pada kesempatan itu menyampaikan, bahwa kunci suksesnya pelaksanaan MT2 itu jangan malas, dan rutin menggelar Gerakan Pengendalian Hama (Gerdal).

Menurutnya, dengan semangat gotong royong dapat menjadikan Lebong menjadi daerah dengan penghasil padi berkualitas.

"MT2 ini paling pertama jangan malas. Yang kedua, jika rajin hama (tikus, res) itu bisa dikendalikan. Contohnya kan ini program MT2 yang kedua kalinya sukses dilaksanakan di Desa Talang Liak 2, Alhamdulillah semakin meluas," jelas Kopli.

"Pertumbuhan padinya bagus. Hama malahan bisa dibilang tidak ada. Berarti kita direstui. Mudah-mudahan masyarakat di Desa Talang Liak 2 semakin sejahtera. Dengan adanya program MT2 ini," demikian Kopli.

Sementara itu, Kades Talang Liak 2, Afrildo mengucapkan terima kasih kepada Bupati Lebong, Kopli Ansori yang menyempatkan hadir di tengah masyarakat, meninjau langsung perkembangan sawah di desanya tersebut.

Ia berharap, kesuksesan Desa Talang Liak 2 dalam menjalankan program MT2 dua tahun terakhir ini dapat diikuti seluruh desa di Kabupaten Lebong.

"Saya selaku kepala desa talang Liak 2 mengucapkan terima kasih kepada bupati. Mudah-mudahan kami berharap kedepannya, seluruh petani di Lebong bisa mengikuti MT2. Seperti di Desa Talang Liak 2. Itu harapan kami," demikian Afrildo.

Jelang Panen Raya MT2, Harga Beras Naik di Kabupaten Lebong

Pada Jum'at (1/9) pagi, terpantau harga belas alias beras medium di pedagang eceran kembali mengalami kenaikan. Harga rata rata beras di Kabupaten Lebong saat ini di angka Rp 11.500 sampai 12.500 per kilogram.

Salah satu toke beras di wilayah Kecamatan Bingin Kuning, Nurtanio Wijaya mengatakan, kenaikan harga beras naik signifikan. Biasanya, harga beras di musim tanam satu (MT1) di angka 9.000 per kilogram beras medium, dan Rp 10.000 per kilogram untuk beras premium, dan 145 ribu per kaleng.

Namun, menjelang MT2 ini harga beras naik menjadi Rp 11.500 per kilogram atau Rp 180 ribu per kaleng untuk beras medium, dan Rp 12.500 per kilogram atau Rp 190 ribu per kaleng untuk beras premium.

"Iya naik, dari kisaran Rp 180 medium dan Rp 190 ribu premium," ujar Tanio, Jum'at (1/9).

Dia menjelaskan, bahwa sesuai pola panen, yang melaksanakan MT1 di Lebong ini terjadi panen raya di Bulan Maret-Juni Awalnya dimulai sejak Bulan Januari, setelah memasuki Juli jumlah panen sudah mulai sedikit, Agustus berkurang lagi, sampai puncaknya pada Bulan September. Keadaan itu akan bertahan hingga Bulan Januari.

"Polanya selalu begitu. Ini siklus tahunan. Tetapi sebetulnya, ini menguntungkan di tingkat petani yang mengikuti MT2," tuturnya.

Sementara itu, Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Lebong, Tina Herlina membenarkan informasi tersebut.

Menurutnya, kenaikan harga beras ini akan memberikan dampak pada kenaikan kesejahteraan petani yang mengikuti program MT2.

"Iya, itu juga berdasarkan pantauan kita di tingkat toke beras di daerah itu," sebutnya.

Lanjut Tina menjelaskan, naiknya harga gabah saat ini merupakan pemicu pada kenaikan harga beras. Diketahui harga terkini mencapai Rp 11.500 sampai Rp 12.500 per kilogram.

“Kenapa harga beras naik, karena dipengaruhi oleh pola musim panen kita,” demikian Tina.