Tidak Mau Jadi Lahan Tidur, Petani Didorong Tetap Produktif Saat Musim Kemarau

Bupati Lebong, Kopli Ansori bersama petani di Desa Tangua mendorong petani tetap produktif di setiap musim/RMOLBengkulu
Bupati Lebong, Kopli Ansori bersama petani di Desa Tangua mendorong petani tetap produktif di setiap musim/RMOLBengkulu

Sudah menjadi kebiasaan Bupati Lebong, Kopli Ansori mengisi waktu libur dengan menjadi petani. Tak sendiri, ia bersama masyarakat di Desa Tangua Kecamatan Uram Jaya, Kabupaten Lebong, Sabtu (21/10) siang.


Kehadiran Bupati ke hamparan sawah, disambut riang para petani. Mereka tak menyangka di situasi hari libur, Bupati turun dan bertemu dengan para petani.

Bupati Lebong, Kopli Ansori yang ikut berpartisipasi menanam jagung mengatakan, bahwa lokasi tersebut merupakan bekas lahan yang baru selesai menggelar panen raya musim tanam kedua (MT2) di daerah itu.

Sejak beberapa bulan terakhir, sejumlah sentra produksi pertanian terdampak musim kemarau. Tapi kekeringan tak menyurutkan petani di Lebong untuk tetap produktif. 

Sejumlah langkah strategis turut dijalankan oleh Pemkab Lebong untuk memastikan petani tetap bisa tanam dan panen di segala musim. Salah satunya dengan beralih dari menanam padi menjadi tanam jagung.

"Alhamdulillah, hari ini kita launching tanaman jagung di hamparan yang selesai panen musim tanam kedua (MT2)," kata Bupati Lebong.

Langkah strategis ini tidak lepas dari merespon keluhan petani dalam menghadapi dampak musim kemarau terhadap sektor pertanian yang diprediksi akan normal kembali pada bulan Februari 2024 mendatang.

"Karena situasi alam kita dalam kondisi menghadapi dampak el-nino atau kekeringan, maka sambil menunggu musim hujan yang diprediksi normal di bulan Februari, maka kita melanjutkan menanam jagung," tambah Bupati.

Sebagai sesuatu yang niscaya, musim kering selayaknya tidak menjadi halangan untuk berproduksi. Politisi PAN ini justru berkeyakinan bahwa musim kemarau bisa menjadi kesempatan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi jika dikelola dengan baik. Itupun agar lahan di daerah itu tidak menjadi lahan tidur.

"Ini agar hamparan-hamparan di Kabupaten Lebong, bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Jadi, kita seyogianya masuk musim tanam ketiga (MT3). Karena ada kemarau, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong mendorong masyarakat lahan-lahan yang ada. Kalau kekeringan, kita giatkan dengan menanam jagung," tukas Kopli.

Pemkab Lebong, juga turut mengaplikasikan sejumlah teknologi adaptasi untuk menanggulangi dampak kekeringan, di antaranya menanam jagung tongkol 3 dengan alat tanam  (planter) jagung.

"Kami dari pemerintah daerah tetap mensuport, agar masyarakat Kabupaten Lebong bahagia dan sejahtera, serta ketahanan pangan kita kuat. Jadi, bisa dilaksanakan musim kemarau ini dengan menanam jagung," harap Kopli.

Bupati menerangkan ancaman krisis pangan global saat ini menjadi salah satu isu aktual dan hangat diperbincangkan baik ditingkat nasional maupun internasional. 

Meski begitu, Ia mengaku tidak khawatir mengingat sebagian besar masyarakat di Kabupaten Lebong mayoritas bermata pencaharian sebagai petani.

"Mari masyarakat di Kabupaten Lebong, dengan usaha seperti ini maka ketahanan pangannya kuat. Masyarakat bahagia dan sejahtera," demikian Kopli.