Somalia Menuntut Ketua DPRD Lebong Mundur

Ratusan masyarakat Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Lebong se-Indonesia (Somalia) menggelar aksi damai di simpang lima Kota Bengkulu, menuntut Ketua DPRD, Teguh Raharjo Eko Putro mundur.


Ratusan masyarakat Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Lebong se-Indonesia (Somalia) menggelar aksi damai di simpang lima Kota Bengkulu, menuntut Ketua DPRD, Teguh Raharjo Eko Putro mundur.

Perbuatan ketua DPRD Lebong melakukan tindakan kekerasan dengan cara menampar dokter di RSUD Kabupaten Lebong dinilai memperburuk citra Partai Nasional Demokrat (NasDem)

"Kami masyarakat menuntut Ketua DPRD Lebong, untuk mundur dan DPW NasDem segera PAW Teguh," ucap Korlap aksi, Aurego Jaya, Kamis (12/10).

Lanjut Aurego, tuntutan mundur tersebut sebagai bentuk tanggung jawab mental serta politis kepada seluruh masyarakat Lebong atas kelalaian dan kesewenang-wenangn Kktua DPRD itu.

"Segera minta maaf atas arogansinya yang telah merugikan masyarakat Lebong secara mental dan phisikis melalui media massa," Kata Aurego.


Setelah melakukan aksi di simpang lima Kota Bengkulu, Somalia kembali menggelar aksi damai di DPW NasDem Provinsi Bengkulu.

Namun sayang aksi damai yang berlangsung didepan kantor DPW NasDem itu tidak ada satupun pengurus partai yang berada dikantor.

"Saya lihat pagar kantor DPW NasDem ini tergembok tidak ada satu orangpun tapi tidak mengapa kita tetap akan menyampaikan tuntutan kita kepada DPW dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh untuk memecat Ketua DPRD Kabupaten Lebong," tegas Aurego.

Seperti pernah disampaikan Ketua Umum partai NasDem, Surya Paloh, lanjut Aurego, apabila ada kadernya yang bermasalah maka akan dipecat.

"Kami menuntut kepada Pak Surya Paloh untuk memecat ketua DPRD Lebong yang telah merugikan dan meresahkan masyarakat Lebong, kalau tidak kami masyarakat Lebong yang akan mengusirnya, karena kami tahu Ketua DPRD lebong bukan orang Lebong," ucap Aurego.

"Mewakili masyarakat Lebong, kami memberikan jaminan kenyamanan, keamanan serta keselamatan bagi siapapun yang memasuki Kabupaten Lebong, kepada semua pihak hentikan intervensi ataupun intimidasi kepada IDI serta proses hukum kasus indikasi penamparan dokter tersebut," demikian Aurego

Diketahui aksi tersebut merupakan buntut dari kasus dugaan penamparan yang dilakukan oleh Ketua DPRD lebong kepada salah satu dokter di RSDUD Lebong yang mengakibatkan 17 orang dokter intership di lebong ditarik oleh Komiti Intership Dokter Indonesia (KIDI) Kemenkes RI.[Y21]