RMOLBengkulu. Personel Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bengkulu berhasil mengamankan seorang pria berinisial RL (34), warga Kelurahan Pasar Melintang, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. RL ditangkap polisi lantaran diduga telah menjadi pelaku penggelapan uang ratusan juta rupiah di tempatnya bekerja.
- Resmi, KPK Tetapkan Bupati Bengkulu Selatan Tersangka
- Salut, Demi Desa Tanda Tangan Oknum Pjs Dipalsukan Kades
- PTUN Bengkulu Mengabulkan Seluruh Gugatan Ujang-Firdaus Atas Ijazah Palsu Wabub Kepahiang
Baca Juga
RMOLBengkulu. Personel Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bengkulu berhasil mengamankan seorang pria berinisial RL (34), warga Kelurahan Pasar Melintang, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. RL ditangkap polisi lantaran diduga telah menjadi pelaku penggelapan uang ratusan juta rupiah di tempatnya bekerja.
Kasat Reskrim Polres Bengkulu, AKP Yusiady menyebut jika pihaknya menerima laporan dari korban yang notabene merupakan atasan pelaku sendiri. Dalam laporannya korban mengaku jika uang hasil penjualan di toko bangunan miliknya telah dibawa kabur oleh terduga pelaku RL.
Pelaku RL sendiri dipercaya oleh korban yang tak disebutkan namanya untuk menjadi Kepala Cabang dari toko bangunan yang terletak di jalan RE Martadinata, Kelurahan Kandang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu.
"Hasil penyidikan kita bahwa pelaku ini sengaja membawa lari uang hasil penjualan di toko bangunan milik korban yang berjumlah 195 juta lebih untuk memenuhi kebutuhan pribadinya," kata Yusiady saat konferensi pers di Halaman Mapolres Bengkulu, Senin (8/06).
Sementara itu menurut pengakuan pelaku RL, dirinya terpaksa membawa lari uang ratusan juta tersebut karena terobsesi untuk membeli mobil baru.
"Uangnya saya pakai untuk membeli mobil dan kebutuhan lainnya," ungkapnya.
Atas perbuatannya petugas menjerat pelaku dengan pasal 372 KUHP dengan ancaman kurungan maksimal 4 tahun penjara. [ogi]
- Simpan 40 Paket Sabu, Residivis Kembali Diringkus
- Terlibat Praktik Judi Togel, Tiga Petani Diamankan Polisi
- Terorisme Marak Lagi, Kinerja BNPT Dipertanyakan