RMOLBengkulu. Kinerja dan fungsi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dipertanyakan.
- BEM Di Bengkulu Dukung BEM UI Terkait Julukan “The King of Lip Service”
- Presiden Tanggapi Meme "The King of Lip Service"
- Wacana Jokowi 3 Periode Inkonstitusional
Baca Juga
RMOLBengkulu. Kinerja dan fungsi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dipertanyakan.
Lembaga yang dipimpin Komjen Suhardi Alius itu dinilai tak becus menanggulangi tindak terorisme yang belakangan mulai marak kembali.
Pengamat Pertahanan, Susanintyas Nefo Handayani Kertopati menilai, penyuluhan yang selama ini dilakukan BNPT juga tak berarti signifikan.
"Deradikalisasi yang dilaksanakan hanya dengan seminar dimana yang diundang seminar orangnya itu itu aja dan homogen tidak heterogen. Jadi orang yang sudah tidak radikal untuk apa diberi program radikalisasi lagi," jelas dia ketika dijumpai di Kawasan Menteng, Jakarta (Sabtu, 19/5).
Susanigtyas menegaskan, kinerja BNPT harus ditingkatkan. Soalnya, selama ini BNPT hanya melakukan pencegahan namun tidak menanggulangi.
"Dan sekarang setelah ramai terjadi terorisme kita juga tidak bisa gebyah uyah dimana wanita yang berkerudung dianggap radikal," tuturnya.
"BPNT, TNI, Polri harus duduk bersama, dan departemen agama, sosial, dan pendidikan kemana saja? Lucunya lagi ketika Kepala BIN ungkap 37 persen mahasiswa teradikalisasi, Kementerian Pendidikan malah merespon hal itu belum tentu benar, seharusnya langsung diselidiki," sambung Susaningtyas. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]
- Posko Perbatasan Bakal Dilanjutkan, Satu ASN Wajib Bina 10 KK
- Tahun Baru Islam Tetap 1 Muharram, Liburnya Digeser 11 Agustus
- Gibran Bantah Data Luhut Soal Kematian Akibat Covid-19 Di Solo