Warga Terobos Paspampres Temui Jokowi, Penolakan Tambang Pasir Besi Direspon Presiden Jokowi

Eldi Neti saat menyampaikan keluhannya ke Presiden/Ist
Eldi Neti saat menyampaikan keluhannya ke Presiden/Ist

Sebelumnya, pada Kamis (20/7) kemarin sejumlah Ibu-Ibu dari Desa Pasar Seluma, Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Pesisir Barat (KRPB) Seluma nekat menerobos barikade Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) kunjungan kerja ke Provinsi Bengkulu.


Mereka nekat menerobos barikade Paspampres untuk menyampaikan langsung keluhan mereka kepada Presiden mengenai adanya tambang pasir besi milik PT. Faminglevto Bakti Abadi di Desanya yang diduga ilegal dan terus beroperasi. 

Salah satu perwakilan KRPB, Eldi Neti, akhirnya mendapatkan kesempatan untuk berbicara langsung kepada Presiden Jokowi.

Disampaikan, Eldi Neti saat itu dirinya bersama ibu-ibu menunggu di pinggir jalan tidak jauh dari gedung SMKN 1 Kota Bengkulu dengan membentangkan karton berisi tulisan penolakan tambang pasir besi.

Saat itu, kata Eldi Neti, Presiden hendak memberi kaos kepadanya. Akan tetapi ia menolak kaos tersebut dan menyampaikan keluh kesahnya soal tambang pasir besi.

"Bapak Presiden merespons keluhan kami dan langsung meminta ajudannya untuk mendata nama perusahaan, alamat serta menanyakan nama saya dan juga sempat mencatat nomor hp saya," terangnya, Jumat (21/7).

Ini merupakan jalan terakhir yang ditempuh, lanjut Eldi Neti, karena sudah bingung harus mengadu dengan siapa lagi. Sebab, sebelumnya telah sempat melaporkan permasalahan tersebut ke semua pihak mulai dari tingkat Pemerintah Desa, Kabupaten, Provinsi bahkan Kementerian akan tetapi belum juga membuahkan hasil.

"Kami tidak ingin adanya tambang di Desa kami meskipun perizinannya sudah ada atau tidak, karena kami tidak ingin hutan adat kami habis dan hancur serta mata pencarian kami yakni mencari remis dan ikan berpotensi hilang, belum lagi ancaman abrasi juga turut menghantui kami," ujarnya.

Eldi Neti saat menyampaikan keluhannya ke Presiden/Ist