Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) di Kabupaten Lebong, terus bergulir. Tugas BAAS ini menyalurkan sebesar Rp 15 ribu tiap hari kepada anak yang mengindap penyakit stunting di daerah itu.
- Vaksinasi Hanya Naik 2 Persen, Minat Warga Masih Minim
- Rossi: Balapan Di Catalunya Bakal Aneh
- Kemendagri Dorong Percepat Pencairan TPP ASN, Bagian Ortala: Masih Dihitung Dan Revisi
Baca Juga
Hal itu sebagaiman disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Lebong, Fahrurrozi kepada wartawan dalam rapat koordinasi Penyampaian Progres Tim Satgas Percepatan Penuruan Stunting (PPS) Tahun 2022-2023 di Kantor Wabup Lebong.
Menurutnya, BAAS merupakan gerakan aksi gotong royong mitra pemerintah, dan masyarakat secara individu untuk mengentaskan stunting, dalam bentuk pemberian bantuan.
"Ada bapak asuh anak stunting (BAAS) ada 12 orang. Dua belas ini kami fokuskan di wilayah Lebong Atas dan Lebong Utara," katanya kepada awak media.
Dia mengakui, jumlah stunting yang ada di Lebong saat ini mencapai 238 jiwa, yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Lebong.
Untuk itu, pihaknya membentuk 12 BAAS. Program tersebut dilakukan, guna menurunkan angka anak stunting. Salah satunya, dengan kunjungan dan pemantauan kepada anak asuh stunting. Sekaligus menyalurkan bantuan sebesar Rp 450 ribu sebulan.
"Kita tidak sampai ratusan, baru 12 orang yang ditunjuk sebagai BAAS. Programnya, kita memberikan bantuan sebesar Rp 15 ribu sehari untuk anaknya yang terdata untuk para bapak asuh. Artinya, sebulan ada Rp 450 ribu," ucapnya.
Lebih jauh, ia mengaku, bantuan yang diplotkan pemerintah ini kedepan diharapkan dititip melalui warung. Agar penanganan bisa tepat sasaran.
"Kedepannya uang ini kita akan turunkan bantuan itu kita titip melalui warung. Jangan sampai salah sasaran. Jangan sampai bantuan itu dibelikan mie saset, atau bahan pokok lainnya. Sebab, bantuan ini harusnya berupa nutrisi," demikian Wabup.
- Tangkal Paham Radikal, Tim PAKEM Rakor Lagi
- Jelang HUT, 10 Anggota Paskibraka Dikukuhkan
- Wow, ITS Kembangkan Traktor Tangan Bertenaga Listrik