Tinjau Lokasi Longsor, Bupati Kopli Sampaikan Solusi Untuk Potong Tebing

Bupati Lebong, Kopli Ansori saat meninjau ke lokasi longsor/RMOLBengkulu
Bupati Lebong, Kopli Ansori saat meninjau ke lokasi longsor/RMOLBengkulu

Bupati Lebong, Kopli Ansori bersama rombongan meninjau langsung lokasi longsor yang terjadi di jalur lintas Curup-Lebong, tepatnya di Desa Kutai Donok Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Rabu (9/2) sekitar pukul 13.40 WIB.


Bupati Lebong, Kopli Ansori tak menyangkal dalam beberapa bulan terakhir ini cuaca buruk. Terutama bulan Februari ini menjadi puncak musim hujan. Sehingga, kerap mendatangkan Bencana Alam. Seperti pergeseran tanah (longsor) dan mengakibatkan debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) naik (banjir).

"Mulai dari Desember, Januari, Februari puncak curah hujan sangat tinggi. Jadi, Kabupaten Lebong kena imbas longsor dan banjir," ujarnya, kemarin (9/2).

Dia menambahkan, bencana alam dapat datang sewaktu-waktu tanpa dapat diprediksi siapapun. Namun demikian, ia mengaku bisa minimalisir kejadian tersebut. Misalnya, seperti pemotongan tebing di daerah rawan longsor.

"Longsor inilah yang sering tidak bisa kita kendalikan. Namun, kita sudah merencanakan kedepan. Insya allah sepanjang jalan Talang Ratu-Rimbo Pengadang ini kita akan akan buat traf-traf (pemotongan tebing, red). Untuk menangani longsor ini," tegasnya.

Dia menyebutkan, pemotongan tebing ini nanti akan dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPR-P) Lebong.

"Kita sudah koordinasikan dengan Dinas PUPR-P selaku leading sektor. Cuma untuk wilayah yang tidak masuk kawasan TWA," tambahnya.

Lebih jauh, ia juga minta perhatian dari Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah. Sebab, jalan lintas dua kabupaten tersebut statusnya menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Terlebih lagi, daerah tersebut merupakan kampung halaman Wakilnya, yakni Rosjonsyah.

"Sampai hari inipun belum ada perhatian dari Provinsi. Harapan kami pak Gubernur tolong tunjukan perhatian kepada kami, maka kami siap mendukung Gubernur. Kalau kami memperhatikan, kami masyarakat merasa dikucilkan. Kami (Lebong) cuma banjir dan longsor," demikian Kopli.