Niat Lakukan Aborsi, Siswi SMP dan Dukun Beranak Dibekuk Polisi

RMOL. Salah Seorang siswi Sekolah Menegah Pertama di Kabupaten Lebong, berinisial WF (15) Warga Kecamatan Amen dan HF (50) Warga Desa Talang Bunut, Kecamatan Amen digiring ke Polres Lebong. Keduanya diduga tengah melakukan percobaan menggugurkan kandungan WF, pada Kamis (6/7).


RMOL. Salah Seorang siswi Sekolah Menegah Pertama di Kabupaten Lebong, berinisial WF (15) Warga Kecamatan Amen dan HF (50) Warga Desa Talang Bunut, Kecamatan Amen digiring ke Polres Lebong. Keduanya diduga tengah melakukan percobaan menggugurkan kandungan WF,  pada Kamis (6/7).

"Benar telah kita amankan WF dan HF sekitar pukul 12.00 WIB (Kamis, 6/7) karena diduga melakukan praktek Aborsi," ungkap Kapolres Lebong AKBP Andree Ghama Putra melalui Kasat Reskrim AKP Yosril Radiansyah.

Kata AKP Yosril Radiansyah, keduanya berhasil diamankan berawal dari informasi masyarakat sambung. Berdasarkan Informasi tersebut jajaran Satuan Reskrim Polres Lebong langsung melakukan pengintain di rumah HF.

Setelah memastikan bahwa informasi tersebut benar, lanjut Kasat Reskrim, tim Satuan Reskrim langsung melakukan penggerebekan dan didapati kedua terduga pelaku sendang melakukan upaya pengguguran janin yang ada di rahim WF.

"Keduanya telah kita amankan di Polres Lebong untuk diminta keterangan lebih lanjut. Saat kita gerebek, WF tengah di urut oleh HF. Dimana sebelum diurut, WF telah diberikan ramuan berupa perasan air nanas muda dengan air ragi dengan tujuan agar janin bisa keluar. Namun,  untuk mengetahui kondisi janin yang ada dalam kandungan WF, kita langsung bawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Dari hasil pemeriksaan dokter, benar bahwa WF tengah mengadung 3 Bulan dan kondisi janinya masih normal," tambah AKP Yosril Radiansyah, Kamis (6/7).

Dari data yang berhasil dihimpun, ternyata WF sebelumnya telah 2 kali datang ke rumah HF untuk mengugurkan kandunganya.

"Keduanya belum ditetapkan sebagai tersangka. Namun, kita masih mendalami kasus ini termasuk mencari informasi apakah tindakan yang dilakukan WF atas tekanan orang lain atau tidak. Termasuk akan mendalami terkait praktek abrosi sudah sering dilakukan oleh HF," jelas AKP Yosril Radiansyah.

Dari pengakuan HF,  dirinya hanya mengurut bagian perut WF untuk memastikan apakah HF hamil atau tidak. Sedangkan ramuan yang dikonsumsi WF dibawa sendiri, dan dirinya hanya membantu membuatkan ramuan tersebut.

"WF datang ke saya mau mengetahui apakah dirinya hamil atau tidak. Setelah saya pegang perutnya ternyata WF hamil 2 bulan. Kalau air nanas dan ragi tersebut dibawa sendiri oleh WF. Saya hanya diminta membuatkannya," kata HF. [A11]