Mobil Damkar Diserang, Sekda Beri Motivasi Personil Agar Tetap Bertugas

Sekda Lebong, Mustarani Abidin saat memberikan motivasi kepada para petugas Damkar/RMOLBengkulu
Sekda Lebong, Mustarani Abidin saat memberikan motivasi kepada para petugas Damkar/RMOLBengkulu

Video petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kantor Satpol PP Lebong, dimarahi warga saat melakukan tugas viral di media sosial. Dalam video itu, warga tersebut memarahi dan memaki petugas lantaran telat atau tidak tepat waktu ke lokasi kebakaran.


Berdasarkan rekaman video tersebut, terlihat sebuah unit mobil pemadam kebakaran sambil menyalakan sirine melesat ke lokasi kebakaran di Desa Talang Liak 1 Kecamatan Bingin Kuning, Selasa (30/4) sekitar pukul 07.30 WIB.

Hanya saja, saat tiba dilokasi mobil Damkar tersebut dilempar dengan batu dan disiram dengan air. Bahkan, jendela kaca mobil pecah hingga retak imbas dilempar oknum yang diduga provokator dalam aksi kemanusiaan tersebut.

Mendapati informasi tersebut, Sekda Lebong, Mustarani Abidin langsung bergerak cepat mengumpulkan seluruh petugas Damkar di Posko Damkar Kecamatan Lebong Sakti, Selasa (30/4) sekitar pukul 14.00 WIB.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Lebong Fendi, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Satpol-PP Lebong, Warles Fery, Kabid Tribun Bambang Irianto, Kasi Advokasi dan Mediasi Bidang Penegakan Perda, Tedi Bastian serta seluruh petugas Damkar.

Dalam arahannya, Sekda Lebong, Mustarani Abidin menyampaikan, sangat menyayangkan adanya insiden tersebut. Terlebih lagi adanya peristiwa pelemparan hingga membuat mobil damkar rusak.

"Pertama selaku pemerintah daerah mengucapkan terima kasih atas dedikasi yang telah diberikan kepada masyarakat kita. Saya harus turun langsung, ingin menyapa langsung. Kalian yang berjuang hari ini pahlawan. Tidak ada yang tahu kapan api itu akan datang. Tentu kita sangat menyayangkan peristiwa ini," ujar Mustarani.

Ia mengajak masyarakat menyampaikan laporan kepada pihak terkait langsung. Mereka mengakui menyadari insiden kebakaran menyebabkan pihak korban kehilangan.

Keterlambatan itu, terang Sekda, disebabkan oleh beberapa hal, antara lain laporan yang terlambat, jarak yang jauh, serta medan yang sulit.

"Ini bukan human eror. Bukan juga kelalaian kita. Karena memang jarak dari satu titik ke titik lain perlu waktu. Tapi, faktanya jarak itu butuh waktu. Aku takut selaku sekda kalian ngambek (kecewa). Apapun yang kita perjuangkan untuk masyarakat jangan pupus atau hilang. Ini biasa saja tugas dari kita," ucapnya.

Dirinya berharap semua petugas Damkar untuk tetap menunjukkan kegigihan petugas di lapangan, siang dan malam melakukan pemadaman api.

"Kalian tetap semangat. Ini bagian dari pekerjaan kita. Saya harap tetap melaksanakan tugas, meskipun dimata masyarakat masih ada kurang. Kita tetap satu komandan," cetus Sekda.

Dia juga mengapresiasi, peran penting Damkar dalam penanggulangan bencana alam yang terjadi belakangan ini. Seperti membersihkan akses jalan yang penuh lumpur, membersihkan fasilitas sekolah, hingga menyalurkan air bersih.

"Tidak ada yang ingin menghendaki adanya musibah. Saya sengaja mengumpulkan semuanya. Tetap semangat, jangan berkecil hati. Jangan kalian merasakan kita lepas tanggung jawab, sebab ini menjadi tanggung jawab kita bersama," demikian Sekda.