RMOLBengkulu.Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengaku sedih terkait maraknya Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK yang melibatkan kepala daerah.
- Mengarah Ke TPPU, Aliran Dana Mantan Bendahara Polres Lebong Terus Didalami
- Nekat 'Main Minyak' Pegawai SPBU Dan Enam Pemilik Mobil Modifikasi Diringkus
- Polda Bengkulu Beri Apresiasi Rutan Bengkulu Dalam Penggagalan Penyelundupan Narkotika
Baca Juga
RMOLBengkulu. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengaku sedih terkait maraknya Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK yang melibatkan kepala daerah.
Tjahjo mengaku, selalu berharap setiap ada OTT kepala daerah akan menjadi OTT terakhir. Namun, kenyataannya justru tidak menemui kata akhir.
"Saya sedih ya, setiap ada OTT saya selalu mengatakan mudah-mudahan ini yang terakhir. Tapi berulang terus," kata Tjahjo kepada wartawan, Jumat, (27/7).
Kepala daerah, kata Tjahjo, selalu diingatkan agar memahami area rawan korupsi. Pihaknya bersama KPK juga melakukan road show untuk mengantisipasi terjadinya korupsi di daerah. Pencegahan dan pengawasan juga terus dilakukan agar kepala daerah menghindari tindak kejahatan korupsi.
"Sudah kita pahamkan, kami roadshow dengan KPK juga bersama. Pencegahan, tapi toh masih ada. Ya sudah saya kira sistemnya sudah bagus. Pengawasan kan tidak mungkin kita awasi 24 jam. Harusnya kembali ke mentalitas yang bersangkutan," jelas Tjahjo.
Diketahui, Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan beserta unsur anggota DPRD, pihak swasta serta pihak lain dicokok KPK dalam OTT, Jumat (27/7).
OTT itu terkait proyek insfrastruktur di Dinas PUPR Pemkab Lampung Selatan. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]
- Di Gedung KPK, Bupati Bengkulu Selatan Hanya Diam
- KPK Perpanjang 40 Hari Penahanan Tersangka OTT Di Bengkulu Selatan
- Luhut: Kalau Ada Yang Menolak Revisi UU KPK, Datang Ke Saya