Menjelang Pemilu fan Pilkada 2024 ini. Badan Kesatuan dan Kebangsaan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bengkulu menggelar sosialisasi Organisai Kemasyarakatan dan Keagamaan dengan tema "Peran Ormas Keagamaan Dalam Menjaga Kerhamonisan Pelaksaan Pemilu dan Pilkada 2024" di Hotek Adeeva Pantai Panjang Kota Bengkulu, Senin pagi (26/6).
- Kakanwil Kemenkumham Dorong Pj Walikota Bengkulu Daftarkan Semua Merek Produk Kekayaan Intelektual
- 15 Pegawai Kemenkuham Bengkulu Ikut Ujian Penyesuaian Ijazah & Ujian Kenaikan Pangkat
- Tidak Ada Teman Yang Paling Baik Dan Setia Selain Buku
Baca Juga
Sosialisasi tersebut dibuka labgsung oleh, Kaban Kesbangpol Provinsi Bengkulu, Redwan Arif dan dihadiri Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi, Ketua MUI Provinsi Bengkulu, Prof. Rohimin dan Perwakilan Polda Bengkulu.
Kaban Kesbangpol, Redwan Arif, dalam sambutannya mengatakan, bahwa menghadapi Pemilu dan Pilkada 2024 ini peran ormas dalam menjaga kehormanisan di Tenga masyatakat sangatlah penting. Sehingga, ia mengutarakan, bahwa keharmonisan tidak menimbulkan perpecahan ditengah masyarakat.
Dalam sambutannya membuka acara, Redhwan Arif mengatakan kegiatan sosialisasi hari ini sangat positif dimana Organisasi Masyarakat (Ormas) merupakan ujung tombak masyarakat yang sampai ke akar rumput.
“Untuk itu dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 yang akan datang, ormas harus diperkuat agar dapat turun di masyarakat,” kata Redhwan Arif dihadapan peserta sosialisasi
Lebih lanjut disampaikan Redhwan Arif, Pemilu merupakan sarana untuk membangun bangsa dan negara.
“Maka dari itu, jangan membawa Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) di dalam politik dan kehidupan bermasyarakat,” pungkasnya.
Diketahui, Sosialisasi tersebut dihadiri narasumber berbagai bidang. Diantaranya, Perwakilan Polda Bengkulu, Ketua MUI Provinsi Bengkulu dan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu.
- Waspada, 26 Km Jalinbar Jalur Mudik Masih Rusak
- Soal Identitas Puteri Indonesia Perwakilan Bengkulu, Ini Kata Kadispar Bengkulu
- KLH Siapkan Rp 1,3 Triliun Untuk Daerah Atasi Limbah Medis
