Jelang Idul Adha, Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Lebong Disambut Antusias Warga

Tampak warga antusias saat membeli di program Gerakan Pangan Murah yang digelar di Tugu Presidium/Ist
Tampak warga antusias saat membeli di program Gerakan Pangan Murah yang digelar di Tugu Presidium/Ist

Dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta menekan laju inflasi, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah serentak di seluruh Indonesia.


Salah satu daerah yang menggelar Gerakan Pangan Murah adalah Kabupaten Lebong. Acara dipusatkan di Tugu Presidium yang terletak di Kelurahan Tanjung Agung Kecamatan Tubei, Senin (26/6) sekira pukul 09.00 WIB.

Kegiatan yang berlangsung hanya satu hari ini, mendapat dukungan dari Bulog, Badan Pangan Nasional, dan Perumda Perberasan Karang Nio. 

Sesuai pantauan, Warga sangat antusias menyambut Gerakan Pangan Murah ini, hal itu bisa dilihat mereka datang ke lokasi sebelum kegiatan dimulai yaitu sekitar pukul 08.00 WIB.

Pada acara ini turut dihadiri Wabup Lebong, Fahrurrozi, Staf Ahli Bupati, Fakhrurrozi dan Dalmuji Suranto, Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Lebong, Tina Herlina serta sejumlah Kepala Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Lebong.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebong, Tina Herlina berharap setelah adanya Gerakan Pangan Murah ini biasa menjaga stabilitas daya beli masyarakat. Sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran dalam menghadapi momen Hari Raya Idul Adha.

"GPM serentak secara nasional. Pertama di dunia, memecahkan rekor MURI dan untuk stabilitas harga jelang idul adha," kata Tina, Senin (26/6).

Adapun berapa komoditi yang disiapkan dalam gerakan pangan murah ini, yakni beras, minyak goreng, Mie instan, gula pasir, telur, cabe, tepung terigu, kacang merah.

"Untuk hasilnya belum ada yang lapor. Besok pagi ibu rapat dengan seluruh pelaksana menanyakan hasilnya," demikian Tina.

Sementara itu, melalui siaran daring, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut, angka inflasi nasional di bulan Mei 2023 sebesar 4 persen. Angka ini terus menujukan penurunan dari periode sebelumnya, termasuk terkendalinya hari besar keagamaan.

"Bapak Presiden selalu menyampaikan kepada kita semua bahwa tidak boleh berpuas diri tantangan ke depan tidak mudah. Tingginya harga pangan global menjadi tantangan yang harus kita hadapi bersama," ujarnya.

Ia melanjutkan, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga inflasi pada sektor pangan.

Menurutnya, launching Gerakan Pangan Murah secara serentak nasional pada hari ini menjadi aksi nyata peran dalam menjaga inflasi pangan sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi pelaku usaha pangan.

"Ini momentum yang sangat membanggakan karena seluruh stakeholder yang menjaga pangan dari dulu hingga hilir, dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah, BUMN, BUMD pangan, seluruh asosiasi pangan semuanya hadir di tempat ini untuk memperkuat sinergi bersama," ujarnya.