Heriansyah: Yayasan Harus Berinovasi

RMOL. Minimnya anggaran dalam memajukan pendidikan agama dan keagamaan merupakan tantangan agar lebih inovatif, menentukan pilihan program dan kegiatan yang tepat sasaran.


RMOL. Minimnya anggaran dalam memajukan pendidikan agama dan keagamaan merupakan tantangan agar lebih inovatif, menentukan pilihan program dan kegiatan yang tepat sasaran.

Penyataan itu diperuntukan bagi, 23 pengurus yayasan se- Kabupaten Bengkulu Utara dari TK hingga MA termasuk pesantren.

"Kita himbau yayaran untuk tidak patah arang, walau masih belum mandiri kita tetap membuka pintu untuk campurtangan mendorong agar berinovasi, mencari alternatif dalam memajukan pendidikan dalam keterbatasan anggaran," beber Kakan Kemenag Bengkulu Utara, Heriansyah, dibincangi RMOL Bengkulu, baru-baru ini.

Tidak hanya fasilitas pendidikan, lanjut Heriansyah, tenaga pengajar guru bantu PNS dari Kemenag juga pihaknya lakukan untuk menutupi kekurangan di yayasan.

"Proses hibah sudah sudah dilakukan sejak 2017, kita tidak dapat terlalu dalam yayasan memegang kendali penuh," kata Heriansyah.

Heriansyah juga melirik program Corporate Social Responsibility (CSR), setidaknya dapat membantu meringankan kondisi ini.

"Kita akan komunikasikan dari CSR, selain itu aturannya juga kita perlu tahu supaya tidak dilanggar," pungkasnya.