Warga Sungai Gerong Putar Uang BLT DD Jadi Modal Usaha

RMOLBengkulu. Yeni Suhaya salah seorang warga Desa Sungai Gerong Kecamatan Amen Kabupaten Lebong, senang menjadi salah satu penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) tahap pertama.


RMOLBengkulu. Yeni Suhaya salah seorang warga Desa Sungai Gerong Kecamatan Amen Kabupaten Lebong, senang menjadi salah satu penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) tahap pertama.

Perempuan berusia 50 tahun tersebut telah mendapat ban­tuan sebesar Rp 600.000 yang diwujudkan dalam menggerakkan perekonomian.

Ia mengaku meski dana tersebut tidak mencukupi sepenuhny­a, tetapi paling tid­ak sudah bisa menjadi modal awalnya untuk memulai usaha.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada kades dan pemerintah desa, pemerintah kecamatan, dan pemerintah pusat atas bantuan ini," katanya, Senin (15/6) siang.

Menurutnya, dengan program BLT DD ini  dirinya mampu mewujudkan niatnya yang sudah lama untuk berjualan. Terutama sebagai tulang punggung keluarga.

Sebab, sang suami sudah 15 tahun menjadi petugas retribusi kebersihan Dinas Lingkungan Hidup sudah tidak bekerja lagi. Itupun, setelah sang suami mengalami kecelakaan bermotor hingga menyebabkan bola matanya pecah. Buntut dari itu, suaminya mengalami kebutaan dan tidak bisa beraktivitas seperti biasa.

Sedangkan, dua dari tiga anaknya butuh biaya lantaran masih menempuh pendidikan jenjang SMA, dan Stain Curup. Sementara anak pertamanya baru saja selesai menempuh pendidikan di Stain tahun 2018 lalu.

"Berkat bantuan ini saya bisa beli modal jualan untuk beli jeruk, timbang, telur dan cabe," bebernya.

Terpisah, Kades Sungai Gerong, Hesdianto Eko Mareja tak menampik uang yang diberikan pemerintah tersebut dibelanjakan warganya untuk berdagang.

Sebab, versi Eko, belum ada yang bisa menjamin kapan ancaman Covid-19 akan berakhir. Sehingga, perlu diantisipasi. Agar tingkat ekonomi warga tetap terjaga.

"Kita sudah memberi pesan agar bantuan itu digunakan sebaik mungkin. Jadi, kalau memang ingin diputar untuk berjualan itu justru lebih bagus. Itupun untuk menjaga konsumsi di lapisan masyarakat agar tidak terganggu oleh perlambatan ekonomi," singkat Eko. [tmc]