Eropa Mulai Beralih Konsumsi Nasi, Harga Beras Diperdiksi Bakal Melonjak Lagi

Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

Sejumlah negara di Eropa terpantau mulai beralih mengonsumsi beras karena melonjaknya harga gandum akibat perang Rusia dan Ukraina.


Begitu yang disampaikan Direktur Bisnis Bulog, Febby Novita, dalam diskusi Antisipasi Krisis Pangan di Tengah Ancaman El Nino pada Selasa (31/10).

"Perang Ukraina-Rusia berpengaruh kepada gandum di mana saat ini negara-negara Eropa yang biasanya makan gandumnya banyak, juga agak beralih ke beras," kata Febby.

Menurut Febby, hal itu terlihat dari meningkatnya ekspor beras Thailand, Vietnam, Pakistan dan Myanmar ke beberapa negara Eropa.

Hal itu, dikatakan Febby telah membuat stok beras global semakin menipis, ditambah oleh India, yang mulai melarang ekspor berasnya sejak Juli lalu.

"India sangat berperan penting karena memang lebih dari 40 persen pasar ekspor beras dunia dari India," tambahnya.

Baru-baru ini, Presiden RI, Joko Widodo juga  berbicara mengenai kelangkaan pangan global, dengan mengatakan terdapat 22 negara yang tidak lagi mengekspor pangan, termasuk beras.

Jika kondisi ini berlanjut, menurut Direktur Bisnis Bulog itu kemungkinan semua harga bahan pokok akan alami kenaikan.