RMOLBengkulu. Pembangunan intake dan jaringan pipa transmisi air baku di Desa Ladang Palembang, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong, diduga dikerjakan asal - asalan oleh pihak rekanan. Itupun, menyusul temuan beberapa pipa transmisi mengalami kebocoran di beberapa titik.
- Bagi Rizal Ramli, Threshold Jadi Sumber Korupsi Terbesar di Indonesia
- Jadi Bacaleg, Perangkat Desa Wajib Lepas Jabatan
- PKS: Jokowi Kurang Paham Demokrasi Indonesia
Baca Juga
RMOLBengkulu. Pembangunan intake dan jaringan pipa transmisi air baku di Desa Ladang Palembang, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong, diduga dikerjakan asal - asalan oleh pihak rekanan. Itupun, menyusul temuan beberapa pipa transmisi mengalami kebocoran di beberapa titik.
Terlebih lagi, proyek ketersediaan air bersih untuk warga Kecamatan Lebong Utara dan Amen tersebut belum sepenuhnya dinikmati warga.
Informasi yang diperoleh, kegiatan itu merupakan pembangunan intake air dan pipa transmisi oleh Kementerian PUPR senilai Rp 16 miliar yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran (TA) 2017. Kemudian, disusul DDUB Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) IKK Lebong Utara Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perhubungan (PUPRP) Lebong senilai Rp 9,9 Miliar yang bersumber dari APBD Lebong TA 2017, dimana dikerjakan PT Harapan Usaha Sukses.
Wakil Bupati (Wabup) Lebong, Wawan Fernandez, nampaknya tak tinggal diam mendengar keluhan bahkan kritikan masyarakat soal proyek pengadaan air bersih di daerah tersebut.
"Saya dapat laporan banyak pipa yang bocor. Padahal, kegiatan ini dibangun belum berjalan satu tahun. Artinya, ada yang tidak beres pada kualitas pipa - pipa air tersebut," ujar Wawan sekaligus ketua tim evaluasi pembangunan Lebong, kepada RMOLBengkulu, Rabu (11/7) siang.
Menurutnya, dugaan ketidakberesan pada realisasi proyek tersebut sudah menjadi kewajiban jajarannya untuk mengevaluasi. Bahkan, ia berjanji akan segera memanggil pihak terkait, termasuk kontraktor dan instansi teknis yang membidangi pekerjaan proyek itu.
"Sebentar lagi akan ada pemaparan dihadapan para dewan, guna evaluasi serapan anggaran pembangunan selama ini. Tentunya, saya akan memanggil OPD terkait untuk meminta keterangan. Jangan sampai kami tidak bisa mempertanggungjawabkan serapannya," jelas Wawan.
Sementara itu, ia juga meminta kepada pihak rekanan untuk mencari solusi sementara terkait banyak pipa bocor pada pembangunan itu. "Sekarang sudah masuk tahun anggaran baru. Saya minta PDAM, Dinas PUPR, dan rekenanan sementara waktu perbaiki pipa yang bocor itu," demikian Wawan. [ogi]
- Bagi Rizal Ramli, Threshold Jadi Sumber Korupsi Terbesar di Indonesia
- Jadi Bacaleg, Perangkat Desa Wajib Lepas Jabatan
- PKS: Jokowi Kurang Paham Demokrasi Indonesia