RMOLBengkulu. Terungkapnya sel mewah narapidana korupsi KTP-el Setya Novanto oleh Ombudsman RI menunjukkan ketidakseriusan pemerintah dalam hal ini Kementerian Hukum dan HAM membenahi lembaga pemasyarakatan.
- Sidang Dugaan Korupsi KUR BRI Lebong, Terdakwa Mantan Karyawan BRI Lebong Kembali Disidangkan
- Pejabat PUPR Sumbar Divonis Ganti Kerugian Negara Rp 62,5 Miliar
- KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Dirjen Dukcapil
Baca Juga
"Itikad adanya penjara untuk membuat efek jera tapi faktanya tidak. Kamar sel tahanan Novanto itu buktinya, pemerintah kurang serius," kata pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago dalam keteranganya, kamis (20/9).
Dia menjelaskan, Lapas Sukamiskin bagaikan negara dalam negara. Mereka yang menjalani penahanan di sana antara lain mantan ketua DPR, mantan kepala daerah, mantan pimpinan partai dan mantan hakim agung. Itu menjadi bukti jaringan para koruptor di tahanan akan semakin kuat.
"Jaringannya makin kuat karena di situ lengkap. Jejaring bisnis mereka makin tumbuh," beber Pangi.
Oleh karena itu, dia menilai bahwa Presiden Joko Widodo bukan hanya harus mencopot Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly tetapi juga para napi koruptor ditempatkan ke pulau terpencil.
"Coba saja mereka dipindahkan ke pulau terpencil yang tidak ada sinyalnya. Supaya mereka ada efek jera," tegas Pangi yang juga direktur Voxpol Center. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]
- Anggota Polisi Jadi Korban Bom Di Polrestabes Surabaya
- Bulan Ramadhan, Polresta Bengkulu Sita Ribuan Miras dan Amankan 14 Pelaku Kriminal
- Polisi Tangkap Warganet Yang Sebut Teror Bom Pengalihan Isu