Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rejang Lebong menilai dalam menetapkan besaran Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) di daerah itu terjadi kesenjangan yang cukup tinggi.
- PAN-Demokrat Kemungkinan Besar Dukung Non Jokowi
- Golkar: Azis Syamsuddin Mengundurkan Diri Dari Jabatannya Sebagai Wakil Ketua DPR RI
- Update RMOLVote: Firli Bahuri Rangsek Papan Atas, Puan Tergusur
Baca Juga
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rejang Lebong menilai dalam menetapkan besaran Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) di daerah itu terjadi kesenjangan yang cukup tinggi.
Anggota Komisi II DPRD Rejang Lebong, Wahono menyampaikan, kekhawatiran tersebut terbukti dan Ia sendiri telah menerima berbagai keluhan dari sejumlah pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang Lebong terkait besaran TPP yang dalam waktu dekat akan direalisasikan.
"Yang terkecil Rp 600.000 tertinggi sampai Rp 27.000.000 terlalu tinggi kalau kita menilai, dan sejauh ini saya juga sudah mendapatkan keluhan dari beberapa Pegawai terutama yang ditingkat Kecamatan," beber Wahono kepada RMOL Bengkulu, Senin (26/2).
Masih kata Wahono, persoalan tersebut terjadi pada pegawai ditingkat kecamatan yang dianggap tidak sesuai dengan pengeluaran dan kerja yang dijalani. Dicontohkannya, Pegawai yang bertugas di Kecamatan Kota Padang setiap harinya menempuh jarak yang jauh.
"Seharusnya yang beginilah yang harus dipertimbangkan, jangan mereka berada di grade paling bawah, saya merasa kasihan," ujarnya.
Terkait adanya keluhan serta tingginya kesenjangan besaran TPP itu, Wahono menegaskan dalam waktu dekat pihaknya akan menanyakan langsung kepada pihak eksekutif sebelum TPP direalisasikan.
"Sebelum TPP itu berjalan, kita akan menanyakan apa yang menjadi dasar penentuan grade dan sebagainya," demikian Wahono. [nat/ard]
- ASN Bukan Prioritas Penerima Bansos, Legislator Minta DTKS Divalidasi Ulang
- Larangan Mantan Koruptor Nyaleg Langkah Terobosan
- Lebih Penting Mendorong Agar Piala Dunia U-20 Sukses