RMOLBengkulu. Tak banyak tenaga pengajar di Indonesia yang sudah hidup dalam kategori sejahtera. Bahkan diyakini jumlahnya mencapai jutaan.
- Dewan Pers Fasilitasi Pembentukan SOP Penyelesaian Kekerasan Seksual di Perusahaan Media
- Ini Kunci Sukses Kemenkumham Bengkulu Membangun ZI Menuju WBK & WBBM
- Diduga Terima Dana Hibah Asing, ICW Dilaporkan ke Kejagung
Baca Juga
RMOLBengkulu. Tak banyak tenaga pengajar di Indonesia yang sudah hidup dalam kategori sejahtera. Bahkan diyakini jumlahnya mencapai jutaan.
"Lebih dari 1 guru berada di bawah tingkat sejahtera," kata Wakil Ketua Umum DPP PPP, Reni Marlinawati dalam diskusi publik bertajuk 'Guru di Persimpangan: Antara Idealita dan Realita', Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/11).
Melihat realitas yang ada, tak mengherankan jika masih ada guru yang mencari penghasilan lain di luar tugas pokok sebagai pengajar.
Ynag mengkhawatirkan, rendahnya tingkat kesejahteraan juga berdampak pada kualitas guru.
"Kualitas rendah. Uji coba kompetensi awal rata-rata skor 41.5 dari 100," tegasnya.
Ia melanjutkan, hingga kini belum ada kebijakan atau mekanisme yang tegas tentang karier guru. Desember 2017, jelasnya, terdapat 25 persen guru belum memenuhi syarat kualitas akademik. dilansir RMOL.ID. [ogi]
- Chairul Tanjung: Persiapkan Rakernas SMSI Dengan Cermat
- Rektor Turun Tangan, Pembekuan BEM Fakultas Hukum Dicabut
- Bengkulu Ditetapkan PPKM Level 3, Ini Respon Gubernur
