Dewan Kota Akan Uji Lab Limbah PLTU Teluk Sepang

RMOLBengkulu. Beberapa waktu lalu beredar informasi yang menyebutkan bahwa limbah perusahan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Teluk Sepang menyebabkan matinya beberapa ekor penyu dipinggir pantai.


RMOLBengkulu. Beberapa waktu lalu beredar informasi yang menyebutkan bahwa limbah perusahan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Teluk Sepang menyebabkan matinya beberapa ekor penyu dipinggir pantai.

Menanggapi banyaknya laporan tersebut, Wakil Ketua I DPRD Kota, Marliadi angkat bicara. Menurutnya dari hasil peninjauan dewan beberapa waktu lalu belum ditemukan indikasi bahwa limbah PLTU yang menjadi penyebab matinya beberapa ekor penyu. Namun dirinya tidak menampik jika dewan tetap akan mengkaji lebih dalam terkait limbah tersebut berbahaya atau tidak, karena perusahaan tersebut baru saja beroperasi.

"Untuk saat ini belum ditemukan indikasi kalau limbah PLTU yang menyebabkan penyu mati. Tapi itu baru penglihatan kita secara kasat mata, buktinya masih ada ikan-ikan yang masih hidup disekitar pembuangan limbah PLTU ini," katanya saat dihubungi RMOLBengkulu, Kamis (28/11).

Sementara itu Ketua komisi II, Indra Sukma menegaskan bahwa pihaknya tetap akan mengambil limbah sebagai sampel untuk dites laboratorium.

"Kita tetap akan mengambil sampel limbah hasil pembuangan ini untuk dites Lab oleh dinas lingkungan hidup (DLH) Kota Bengkulu. Seandainya ada tempat pembuangan limbah yang sudah diolah, kita tetap akan ambil sampelnya untuk diuji. Supaya nanti jelas, limbah ini berbahaya atau tidak," tutupnya.

Untuk diketahui bahwa dalam waktu dekat DPRD Kota Bengkulu kembali akan melakukan audiensi bersama Dewan Provinsi dan Pemprov serta beberapa pihak terkait untuk membahas lebih lanjut terkait limbah PLTU yang saat ini masih jadi polemik di masyarakat. [ogi]