Miris, Pelajar di Rejang Lebong Harus Lewati Jembatan Gantung Rusak Parah Demi Sekolah

Tampak kondisi jembatan rusak/Ist
Tampak kondisi jembatan rusak/Ist

Berita mengenai pelajar yang harus kesulitan berangkat sekolah mungkin akrab bagi masyarakat Indonesia. Seperti pelajar harus menyeberangi jembatan berbahaya karena rusak dan sebagainya.


Tak pernah terbayang potret yang sama ternyata juga ada di Desa Kota Padang Baru, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Tentu sangat kontras dengan citra Bupati Rejang Lebong, yang berkomitmen memajukan dunia pendidikan.

Diceritakan, Perangkat Desa setempat, bahwa jembatan tersebut berdiri sejak tahun 1980. Sejaknya berdiri jembatan tersebut pihaknya beberapa kali diperbaiki oleh Camat setempat jembatan yang rusak tersebut. 

Bahkan, pihaknya pun pernah beberapa kali mengajukan perbaikan jembatan itu ke DPRD Rejang Lebong. Namun, hingga saat ini jembatan tersebut tak kunjung diperbaiki. 

"Ini sudah ke berapa kali anak sekolah terancam tidak bisa mengikuti proses belajar lantaran jemput rusak dan licin," kata salah satu Perangkat Desa itu. 

Warga Desa Kota Padang Baru yang juga seorang siswa mengatakan, kondisi jalan tersebut saat ini sudah sangat parah besar, sehingga dapat membahayakan dan sulit dilalui para pengendara jika jalan tersebut tidak diperbaiki.

Dia menyebut, di lokasi tersebut pengendara roda dua sudah sering terpeleset dan terjatuh, sehingga mengalami luka lecet, terlebih bagi pengendara yang baru pertama kali melintasi jembatan tersebut, dikarenakan mereka tidak mengetahui kondisi jembatan tersebut.

“Sudah ada beberapa pengendara yang jatuh ke sungai atas rusaknya jembatan tersebut," katanya.

Sambung Rami Aziz, Mantan Ketua organisasi Mahasiswa Lembak, dan dia juga berasal dari Kecamatan Kota Padang, Rejang Lebong. 

Aziz mengatakan, jalan tersebut juga merupakan jalan alternatif yang bisa menembus jalur wisata dan mengantarkan hasil tani dari warga setempat, yang menuju ke kota Lubuk Linggau.

Lanjut bagi pengendara motor atau roda 4 asal Dasa setempat, aziz mengunkapkan, jalan alternatif tersebut sering digunakan karena menghindari jalur utama menuju kota lubuk linggau. Selain itu, jalan di Desa Kota Padang Baru ini dinilai lebih dekat dibanding melewati jalur utama.

"Kalau mau liburan kesana, orang pada lewat jalur ini, soalnya lebih dekat dibanding jalur utama ke Lubuk linggau," ujar Aziz.

Aziz menambahkan, rusaknya jalan tersebut sering membuat ban kendaraannya mengalami bocor imbas melintasi jembatan yang rusak tertancap pacu karena terdapat rusaknya jembatan tersebut.

"Terutama pada adek-adek kita yang masih SMP dan SMA. mau berangkat ke sekolah melewati jembatan tersebut katanya negara ini sudah merdeka 78 tahun, tapi kami belum merasakan merdeka jika jalan ini masi begini saja dari dulu sampai sekarang tidak diperbaiki," demikian Aziz.