Ledakan Saat Debat Bukti Pengamanan Calon Presiden Lemah

RMOLBengkulu.Insiden ledakan yang terjadi di area Parkir Timur Senayan saat debat kedua Pilpres 2019 berlangsung pada Minggu (17/2) disesalkan.


RMOLBengkulu. Insiden ledakan yang terjadi di area Parkir Timur Senayan saat debat kedua Pilpres 2019 berlangsung pada Minggu (17/2) disesalkan.

Koordinator Forum Rakyat Lieus Sungkharisma menilai bahwa ledakan ini menunjukkan adanya kelemahan kinerja intelijen dan aparat keamanan dalam mengamankan presiden dan calon presiden. Sebab, ledakan tidak hanya dekat dengan area nobar debat, tapi juga dekat dengan Hotel Sultan yang menjadi tempat debat pilpres berlangsung.

Bayangkan, saat dua calon presiden sedang memaparkan visi misinya dan menyampaikan pandangannya tentang masa depan Indonesia, tiba-tiba terjadi ledakan tak jauh dari lokasi dimana debat kedua calon presiden itu berlangsung,” ujar Lieus dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/2).

Ngeri membayangkan kalau saja ledakan itu ternyata bom dan meledak di lokasi debat,” sambungnya.

Padahal, tambah Lieus, sepengetahuannya, dalam setiap kegiatan yang dihadiri presiden atau calon presiden, biasanya dalam radius sekian ratus meter dari lokasi sudah disterilkan.

Tidak bisa sembarang orang mendekat ke lokasi dimana presiden atau kepala negara berada,” terangnya.

Sekalipun Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Purnomo menyebut ledakan itu bersumber dari petasan, hal itu tetap tidak bisa dibenarkan.

Apalagi kabarnya ada korban yang sempat dilarikan ke rumah sakit. Jadi ngeri aja membayangkan kalau tiba-tiba ada sniper atau orang yang sengaja meledakkan bom,” ujarnya

Belajar dari kasus ledakan di debat kedua itu, untuk debat berikutnya Lieus meminta agar areal di sekitar lokasi debat benar-benar disterilkan.

Aparat keamanan harus bekerja ekstra keras. Sebab, apapun alasannya, pengamanan ini penting demi calon presiden kita. Jangan sampai setelah terjadi baru kita saling menyalahkan,” katanya. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]