Kenang Sosok Kartini, Petugas Penagih Lokal Pasar Kenakan Kebaya

RMOL. Pada peringatan Hari Kartini, seluruh petugas wanita penagih sewa los lokal pasar mengenakan pakaian kebawa, meski merasa sedikit terhambat saat berkeliling menagih, namun para wanita ini tetap semangat menjalankan tugasnya.


RMOL. Pada peringatan Hari Kartini, seluruh petugas wanita penagih sewa los lokal pasar mengenakan pakaian kebawa, meski merasa sedikit terhambat saat berkeliling menagih, namun para wanita ini tetap semangat menjalankan tugasnya.

Kepala UPTD Pasar, A. Saupi mengatakan, dirinya memang mewajibkan seluruh bawahannya terutama wanita untuk mengenalan kebaya sesuai instruksi Bupati Rejang Lebong, guna mengenang sosok pahlawan terdahulu.

"Pada peringatan hari Kartini, seluruh petugas wanita penagih sewa lokal pasar di wajibkan mengenakan kebaya, namun mereka tetap menjalankan tugasnya sebagai mana mestinya," kata Saupi kepada RMOL Bengkulu, Sabtu (21/4).

Diwajibkannya petugas wanita mengenakan pakaian kebaya itu, menurut dia sebagai upaya untuk menghargai para petugas dalam menjalankan kewajibannya selama ini, mengingat peran mereka yang berkeliling menagih sewa lokal pasar memberikan dampak terhadap pencapaian target PAD didaerah itu.

Selain itu, dengan mengenakan pakaian kebaya tersebut, ditambahkan Saupi, juga bisa memberikan semangat kepada bawahannya bahwa mereka juga merupakan sosok pahlawan masa kini.

"Kita berikan mereka semangat, karena tanpa peran mereka mustahil target PAD pasar dapat tercapai, mereka setiap harinya berkeliling menagih ke pedagang, mau itu panas hujan mereka tetap menjalankan tugasnya dengan baik," imbuhnya.

Sementara itu, disebutkan dia, jumlah petugas penagih sewa los lokal di 3 pasar yakni Pasar Atas, Pasar Bang Mego dan Pasar De itu sebanyak 11 petugas yang semuanya wanita.

Disisi lain, salah satu petugas penagih sewa los lokal pasar, Eva Susanti mengakui, jika tugas dilapangan mengenakan kebaya sedikit kesusahan lantaran kondisi pasar yang tidak mudah lantaran sempit dan sesak, meski demikian hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk menjalankan kewajibannya.

"Ya sedikit risih, karenakan kita mengenakan rok, sednagkan kondisi pasar itu ramai, adapula yang becek, tetapi ini kan demi mengenang sosok pahlawan, jadi kami tetap semangat," bebernya.

Dalam menjalankan tugasnya selama ini, diungkapkan Eva, petugas kerap mendapatkan sejumlah hambatan, salah satunya saat dagangan penjual sepi pembeli, hal itu berdampak pada mood penjual, dalam kondisi itu saat ditagih beberap pedagang kerap emosional. [nat/izk]