Siapa yang menyangka jika petahana, Presiden RI Joko Widodo memiliki kelemahan dalam Pilpres 2019 nanti. Bila benar-benar demikian, peluang Jokowi kalah masih terbuka.
- PK 9 Kecamatan Terbentuk, Senior Harapkan DPD KNPI Kota Bengkulu Menyatu
- Masa Kampanye Pemilu 2024 Dipangkas KPU Jadi 90 Hari
- Lautan Warga Bengkulu Di Kampanye ESD-AZA
Baca Juga
Siapa yang menyangka jika petahana, Presiden RI Joko Widodo memiliki kelemahan dalam Pilpres 2019 nanti. Bila benar-benar demikian, peluang Jokowi kalah masih terbuka.
Direktur Centre For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, menilai, kelemahan pertama yakni koalisi partai pendukung Jokowi yang saat ini masih solid sewaktu-waktu bisa bubar.
Utamanya jika Jokowi memilih pendamping atau calon wakil presiden yang tidak sesuai dengan kepentingan partai pendukung.
"Kalau Jokowi salah memilih pendamping tidak menutup kemungkinan terjadinya perpecahaan dalam partai pendukung Jokowi," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (7/4).
Kelemahan kedua yakni di isu ekonomi. Menurut Uchok selama ini Jokowi hanya konsen di proyek infrastruktur. Akibat infrastruktur ini, besar kemungkinan adanya penambahan utang.
Baca: Nasdem dan PDIP Mulai Rutin Bertemu
Isu penambahan utang tersebut akan dijadikan senjata bagi lawan politik Jokowi. Seperi Partai Gerindra yang menunggu momentum pencapresan Prabowo Subianto atau PKS yang sudah memajang sembilan kader internal untuk diusung sebaga Capres/Cawapres.
"Isu itu akan dimainkan dalam gerakan #gantipresiden2019," ujar Uchok. [nat]
- Tiga Partai Akan Ajukan Hak Angket Pj Gubernur Unsur Polri
- Dukung Upaya Pencarian , Partai Golkar Ajak Masyarakat Doakan Awak KRI Nanggala-402
- Tetap Yakin Linda-Mirza Unggul, Tim: Kita Tunggu Keputusan KPU