Alumni KPU Siap Kawal TPS Usai Merapat Ke Prabowo-Gibran

Ketua Relawan Nasional TPS Prabowo-Gibran, Alfiyan Toni, bersama Wakil Komandan Alpha TKN Prabowo-Gibran, Fritz Edward Siregar, di depan kediaman pribadi Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (20/1)/Ist
Ketua Relawan Nasional TPS Prabowo-Gibran, Alfiyan Toni, bersama Wakil Komandan Alpha TKN Prabowo-Gibran, Fritz Edward Siregar, di depan kediaman pribadi Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (20/1)/Ist

Alumni Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat, provinsi, dan kabupaten/kota yang tergabung dalam Relawan Nasional TPS Prabowo-Gibran resmi mendukung calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.


Ketua Relawan Nasional TPS Prabowo-Gibran, Alfiyan Toni mengatakan, para relawan ini berisi dari alumni penyelenggara pemilu, baik sebagai anggota KPU maupun Bawaslu.

Alfiyan Toni mengatakan, pihaknya berkepentingan untuk mengawal jalannya pesta demokrasi yang jujur, adil, dan tanpa kecurangan, dan memutuskan untuk bergabung ke Prabowo-Gibran.

"Kami melihat bahwa demokrasi ini harus kita kawal. Kita ingin proses demokrasi ini betul-betul berkualitas dan dilaksanakan dengan integritas tinggi oleh kawan-kawan penyelenggara pemilu yang aktif hari ini," kata Alfiyan di kediaman pribadi Prabowo, di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (20/1/2024).

Karena itu, Relawan Nasional TPS Prabowo-Gibran berkomitmen untuk ikut serta mengawal proses jalannya Pemilu 2024.

Pengawalan dilakukan mulai dari pemungutan suara, penghitungan suara, hingga rekapitulasi suara mulai tingkat TPS hingga nasional.

"Kami yakin Pak Prabowo dengan komitmen ini akan menang satu putaran," tegas Alfian.

Sementara itu, Wakil Komandan Alpha TKN Prabowo-Gibran, Fritz Edward Siregar, mengapresiasi bentuk dukungan dan yakin para alumni penyelenggara pemilu ini memiliki pemahaman yang dalam tentang penyelenggaraan Pemilu.

"Saya yakin bapak ibu selama 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun dengan bimtek yang sudah kita lakukan, saya rasa saya tidak perlu menggarami laut. Bapak ibu paling tahu bagaimana kompleksitas dalam proses pemilu," kata Fritz.