Pandaftaran peserta Pilpres 2018 tinggal lima bulan lagi. Kini partai pendukung Jokowi mulai berlomba-lomba melakukan penjajakan.
- Tahapan Pemilu 2024 Dimulai Agustus, Bawaslu Serukan Kerja Pengawasan
- Ketua DPRD: APBD Kabupten Kaur Sangat Minim Sekali
- Masa Jabatan Presiden 2 Periode Sudah Tepat, Kalau Kacau Perbaiki Sama Presiden Baru
Baca Juga
Pandaftaran peserta Pilpres 2018 tinggal lima bulan lagi. Kini partai pendukung Jokowi mulai berlomba-lomba melakukan penjajakan.
Sejumlah nama potensial dari internal partai mulai dimunculkan untuk coba dipasangkan dengan Jokowi di Pilpres 2019.
Partai Golkar sebagai partai yang pertama mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi, juga telah menyiapkan kader dari internal.
"Golkar pun juga sedang membaca kemungkinan mendorong kader sendiri, khususnya ketua umum kami, Airlangga Hartarto sebagai cawapres Pak Jokowi," ujar Korbid Pemenangan Pemilu Sumatera DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Selasa (13/3).
Namun demikian, Doli menilai bahwa Golkar saat ini lebih fokus kepada tiga hal. Pertama, melakukan konsolidasi internal untuk mengencangkan mesin partai untuk meraup sebesar-besarnya dukungan rakyat guna menang di pilkada, pileg, dan pilpres.
"Kedua, khusus untuk persiapan pilpres, Golkar sedang membangun jaringan sendiri relawan pendukung Jokowi," urainya.
Sementara fokus terakhir adalah membentuk tim yang melakukan kajian dan merumuskan poin-poin penting mengenai isu strategis terkait kebutuhan pembangunan Indonesia dalam lima tahun ke depan. Poin-poin ini nantinya juga akan diberikan ke Presiden Jokowi untuk dijadikan bahan pertimbamgan Pak Jokowi sebagai masukan visi dan misinya.
"Juga diharapkan menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan pasangan cawapresnya," tutup Doli, dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [nat]
- Dodi Dan Halid Terpilih Anggota Bawaslu Provinsi
- NU Beberkan Empat Program Prioritas Periode 2021-2026
- Hasil Rakernas, PAN Resmi Gabung Koalisi Jokowi
