RMOLBengkulu. .Densus 88 Antiteror menembak mati terduga teroris Hari Sudarwanto, 46, mantan ketua RT 1 RW 10 Perumahan Green Village, Desa Candirenggo, Singosari Kabupaten Malang, Jatim.
- Kembali Diperiksa, Penyidik Dalami Aliran Dana KONI Bengkulu
- Bom Meledak, Polisi Justru Akan Disalahkan
- Kasus Suap Benur, Eks Menteri KKP Ajukan Banding Usai Divonis 5 Tahun Penjara
Baca Juga
RMOLBengkulu. .Densus 88 Antiteror menembak mati terduga teroris Hari Sudarwanto, 46, mantan ketua RT 1 RW 10 Perumahan Green Village, Desa Candirenggo, Singosari Kabupaten Malang, Jatim.
Mantan ketua RT dua periode itu ditembak mati Densus 88 di kawasan Perum Auri Sidoarjo, (17/5). Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung membenarkan peristiwa penembakan bapak empat anak tersebut. "Ya benar, itu doamin Densus," jelasnya, seperti diberitakan JPNN.
Hari sendiri dikenal berubah sejak setahun terakhir. Slamet Mulyono, warga di sekitar perumahan itu mengatakan jika Hari pernah dua kali menjadi ketua RT. "Bagus dulu jadi ketua RT, dua periode," singkatnya.
Sementara pemilik toko sandal sepatu di pinggir jalan mengatakan jika dirinya tidak menyangka akhir hayat Hari berakhir di ujung peluru. Kata dia, warga sekitar juga kaget mendengar berita kematian Hari dari koran dan televisi.
"Kami dengarnya kan ditembak di Sidoarjo," ucapnya.
Perempuan yang tak mau namanya ditulis itu menyatakan Hari memang memiliki perbedaan. Misalnya untuk salat subuh berjamaah, Hari memilih masjid yang jaraknya sekitar 1 kilometer. Padahal ada dua musala yang jaraknya hanya 150 meter di utara dan selatannya.
"Orang sini tahu kalau subuhan ya ke Tirtomoyo. Padahal kan itu musola kelihatan dekat," katanya menunjukkan kubah musola yang terlihat.
Di rumah yang terlihat kumuh itu tidak ada aktivitas. Pekerja mebel tepat didepan rumah Hari, Muhasan, mengatakan hampir setiap hari rumah tersebut sepi. Diapun jarang melihat Hari memberi makan puluhan burung daranya.
"Gak lihat saya. Memang sepi terus," ucap pria asal Pasuruan itu. dikutip RMOLSumsel. [ogi]
- Skandal KTP-El, Ratna Sarumpaet: KPK Tidak Profesional
- Pasca Teror, Polisi Amankan Dua Gereja di Lebong
- Terjerat Pencemaran Nama Baik, Artis Baby Jovanca Ditahan