Dana BOKB Rp 3 Miliar Jangan Dibiarkan Mengendap Lalu Jadi Silpa

Anggota DPRD Lebong, Ahmad Lutfi/RMOLBengkulu
Anggota DPRD Lebong, Ahmad Lutfi/RMOLBengkulu

Anggota DPRD Lebong, Ahmad Lutfi mengingatkan agar dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) tahun 2023 sebesar Rp 3 Miliar jangan dibiarkan mengendap sehingga menjadi sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa).


Menurut politisi Golkar ini, anggaran harus digunakan dan dikelola untuk mengakomodasi seluruh kegiatan.

Lutfi menilai, jika jadi silpa maka akan berpengaruh kepada anggaran di tahun berikutnya. Terutama berkaitan dengan dana transfer dari pemerintah pusat seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU).

"Bukan hal mudah bagi pemerintah mengupayakan anggaran untuk jadi sumber pembiyaan pembangunan. Ketika dana itu sudah ada maka hal yang aneh justru anggaran itu dijadikan silpa," sentil Lutfi.

Kekhawatiran ini, lanjut Lutfi, belajar dari penggunaan dana BOKB pada tahun 2022 lalu. Dimana tahun sebelumnya dana BOKB hanya terserap 59,1 persen. 

"Harusnya anggaran yang ada dibelanjakan," tegasnya.

Lebih, jauh ia mengaku, dana BOKB itu diingatkan untuk digunakan sesuai program pusat, yakni penurunan angka stunting sesuai target pemerintah pusat.

"Karena pos anggaran itu mesti harus melewati proses kehati-hatian dalam pemanfaatannya. Agar tidak mudah terjerumus dalam kasus hukum," demikian Lutfi.

Sebelumnya, Kadis Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2-KB) Kabupaten Lebong, Yuswati menyampaikan, dana BOKB tahun 2023 untuk Lebong sebesar Rp 3.047.114.000 mulai direalisasikan per tahap.

"Sudah mulai direalisasikan. Sudah dua kali pencairan," ujar Yus Selasa (6/6) kepada wartawan di Kantor Bappeda Lebong.

Dia menjelaskan, untuk Dana BOKB  tahun 2023 ini diharapkan terealisasikan 100 persen. Sebab, tahun sebelumnya dana BOKB hanya terserap 59,1 persen. 

Namun demikian, ia mengaku, minimnya serapan anggaran itu disebabkan karena ada pergantian pejabat akhir tahun 2022 lalu.

"Aku diwanti-wanti sama pak sekda. Kalau bisa tahun ini meningkat," demikian Yus.

Diketahui, untuk kegiatan BOKB difokuskan beberapa kegiatan penurunan stunting. Mulai dari kegiatan yang berkaitan dengan penggerakan kampung KB.

Kemudian, pelayanan KB di beberapa Fktp, Kegiatan yang mendukung penurunan stunting, dan pembinaan program Oleh Kader serta dukungan pelaksanaan SIGA.