Daerah Terisolir Seluma Kekurangan Tenaga Pendidik

Hingga saat ini, Provinsi Bengkulu masih mengalami banyak kekurangan tenaga pendidik untuk guru Sekolah Dasar (SD). Terutama untuk daerah-daerah terpencil dan terisolir seperti di Kabupaten Seluma. Kekurangan tenaga pendidik ini tentu menjadi kesulitan tersendiri karena akan berdampak pada peningkatan mutu dan kualitas pendidikan.


Hingga saat ini, Provinsi Bengkulu masih mengalami banyak kekurangan tenaga pendidik untuk guru Sekolah Dasar (SD). Terutama untuk daerah-daerah terpencil dan terisolir seperti di Kabupaten Seluma. Kekurangan tenaga pendidik ini tentu menjadi kesulitan tersendiri karena akan berdampak pada peningkatan mutu dan kualitas pendidikan.

Seperti yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri 180 Sinar Pagi Desa Sinar Pagi Kecamatan Seluma Utara Kabupaten Seluma. Sekolah yang berdiri sejak tahun 2012 dan baru di definitifkan sebagai sekolah negeri pada tahun 2015 lalu, sejak berdiri hingga saat ini hanya memiliki seorang guru yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang juga mengemban tugas sebagai kepala sekolah.

Dikatakan Kepala Sekolah SD Negeri 180 Sinar Pagi Teguh Santoso, keberadaan SD di Desa Sinar Pagi ini sangat membutuhkan perhatian pemerintah dimana 30 murid yang mengeyam pendidikan di SD tersebut tidak akan mendapatkan pembelajaran yang layak dan berkualitas seperti anak-anak didik seperti di sekolah lainnya, karena keterbatasan tenaga pengajar atau guru.

"Kita disini sangat membutuhkan perhatian pemerintah, karena guru untuk mengajar 30 orang murid dari kelas 1 sampai kelas 5 hanya ada ada 2 orang guru bantu dan saya sendiri juga mengajat sekaligus di tuakan sebagai kepala sekolah," kata Teguh Santoso kepada RMOL Bengkulu.

Keperihatinan juga terlihat jelas dari kondisi sekolah yang hanya memiliki 3 ruangan saja,  dimana 1 ruangan dibagi menjadi 2 bagian untuk ruangan kepala sekolah dan ruangan guru bantu. Selain itu, dimana 2 ruangan lainnya digunakan sebagai tempat aktivitas belajar mengajar dari kelas 1 hingga kelas 5. Didalam ruangan itu juga ke 30 murid tersebut dibagi perkelomok kelas agar dapat masuk dan mendapat mengikuti kegiatan belajar mengajar.

"Kelas yang sekolah kami punya hanya 2 ruangan, dalam 1 ruangan kami bagi murid perkelompok kelas dari kelas 1 hingga kelas 3 dan ruangan 1 lagi kelas 4 dan 5," keluh Teguh.

Namun menurutnya, anak-anak di Desa Sinar Pagi yang memiliki 4 dusun ini memiliki rasa semangat dan kemauan yang tinggi untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Meskipun harus menempuh 8 kilometer perjalanan kaki dari rumah menuju sekolah mereka. Dengan harus melintasi perkebunan warga dan menyebrangi anak sungai yang sewaktu-waktu dapat membahayakan keselamatan nyawa mereka.

Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan itu, Teguh berharap pada pemerintah Kabupaten Seluma dan Dinas Pendidikan Seluma agar dapat sedikit memperhatikan keberlangsungan pendidikan anak-anak yang berada jauh dari perkotaan dan sangat memprihatikan dari kelayakan yang dinamakan sekolah. Karena memiliki banyak keterbatasan, seperti tidak memilikinya perpustakaan dan buku-buku pelajaran dan buku pedoman oelajatan lainnya yang menjadi kebutuhan untuk kegiatan belajar mengajar.

Ditambah lagi bangunan sekolah yang berdindingkan papan dan kawat sebagai pembatas serta lantai sekolah yang sudah mulai berlobang.

"Beginila kondisi sekolah kami, yang bangunannya hanya setengah permanen dibatasi kawat saja jika hujan disertai angin air akan masuk kedalan ruangan hingga menggangu disaat anak-anak belajar dan menyebabkan pakaiannya basah," terangnya.

Ditambahakan Teguh Santoso, dirinya telah berusaha untuk memberikan pendidikan yang layak bagi muridnya, dengan melakukan pengusulan penambahan tenaga pendidik serta pembangunan gedung sekolah sejak didefinitifkan namun hingga saat ini belum mendapat rwspon dan realisasi dari pihak pemerintah dan Dinas Pendidikan selaku dinas yang menaungi.

"Saya sudah lelah mengusulkan kekurangan guru ini dan pembanguban sekolah yang layak namun belum ada realisasinya," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Seluma Muksir Ibrahim melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar Sukiman mengatakan, saat ini Kabupaten Seluma memilki 1.117 tenaga pengajar atau guru SD yang berstatus PNS. Tetapi idealnya di Kabupaten Seluma tenaga guru untuk SD tersebut sejumlah 1.681 guru. Maka dari itu untuk saat ini penempatan tenaga pengajar di setiap sekolah belum optimal terutama di desa-desa terpencil.

"Benar, saat ini kebutuhan tenaga pengajar kita memang masih kurang ditambah lagi guru yang sudah memasuki masa pensiun dan meninggal dunia, maka kami selaku pemerintah terus berusaha memenuhi kebutuhan guru tersebut dengan meminta kepada pemerintah pusat agar dapat melakukan penerimaan CPNS untuk guru terutama di Kabupaten Seluma," jelas Sukiman.

Namun pihak pemerintah kabupaten dan dinas pendidikan terus berusaha memenuhi kuota guru dengan mengusulkan kekurangan guru tersebut kepada pemerintah pusat, demi memberikan pendidikan yang layak dan peningkatan mutu serta kualitas bagi anak-anak yang nantinya akan menjadi penerus pemimpin bangsa.

"Kami berharap, kekurangan guru itu bisa terpenuhi, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan," ujarnya.

Dirinya menyebutkan, akibat kekurangan guru yang berstatus PNS itu, maka pengelola sekolah terpaksa melakukan perekrutan guru berstatus honorer untuk membantu proses belajar mengajar.[Y21]