Peserta Pengajian Suluk Asal Sumsel Meninggal, 5 Orang Dipulangkan

RMOLBengkulu. Seorang jemaah pengajian ilmu Tasawuf Thoreqat Naqsyabandiyah atau Suluk, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu meninggal dunia yaitu Katenem (54) peserta dzikir asal Desa Sungai Belitang, Kecamatan Lempuing Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).


RMOLBengkulu. Seorang jemaah pengajian ilmu Tasawuf Thoreqat Naqsyabandiyah atau Suluk, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu meninggal dunia yaitu Katenem (54) peserta dzikir asal Desa Sungai Belitang, Kecamatan Lempuing Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelumnya korban sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Curup pada Senin (28/5), namun kondisinya terus menurun hingga akhirnya sekira pukul 12.30 WIB korban menghembuskan nafas terakhir.

"Memang benar ada satu peserta kita yang meninggal dunia dan sudah kita pulangkan kerumah duka sesaat setelah dinyatakan meninggal dunia," kata Wakil Ketua Umum Pengajian Ilmu Tasawuf Thoreqat Naqsyabandiyah Kabupaten Rejang Lebong M. Edi saat dikonfirmasi dilokasi pengajian di Desa Suka Datang Kecamatan Curup Utara, Selasa (29/5).

Dia menjelaskan, sebelumnya korban sempat mengalami gangguan kesehatan saat mengikuti pengajian. Kemudian petugas medis yang memeriksanya langsung merujuknya ke RSUD Curup. Dari hasil analisa dokter di RSUD Curup, disebutkan Edi, korban menderita penyakit kencing manis dan sesak nafas.

"Sebelumnya juga sudah ada 5 peserta dari gelombang pertama yang kita pulangkan karena kondisi kesehatan yang menurun, yakni dua dari Lampung, kemudian asal Lubuklinggau, kemudian asal Paku Agung Lampung serta asal OKU Sumsel," bebernya.

Selain itupula, pada Selasa pagi pihaknya juga merujuk dua peserta ke RSUD Curup karena masalah kesehatan, dua peserta itu mengeluhkan sakit pada lambung, mual dan hipertensi.

Dengan adanya peserta yang meninggal dunia dan 5 peserta lainnya dipulangkan karena sakit, menurut Edi, saat ini jumlah peserta yang masih bertahan sebanyak 480 jemaah, kegiatan dzikir gelombang pertama sendiri berakhir pada malam ini. [nat]