Rakor Bersama Polres Lebong, Bupati: Shalat Istighosah Untuk Keutuhan NKRI

Kepolisian Resor (Polres) Lebong menggelar Rapat koordinasi (rakor) terkait aksi bela Islam yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 November atau 2 Desember mendatang. Rapat yang digelar Rabu (23/11/2016), di ruang rapat Kapolres Lebong, dihadiri Bupati Lebong H Rosjohnsyah, Ketua MUI, Ketua PC Nahdlatul Ulama (NU) Lebong, Ketua Muhammadiyah Lebong, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama, Imam Masjid Sultan Abdullah, tokoh pemuda dan beberapa perwakilan dari Koramil kabupaten Lebong.


Kepolisian Resor (Polres) Lebong menggelar Rapat koordinasi (rakor) terkait aksi bela Islam yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 November atau 2 Desember mendatang. Rapat yang digelar Rabu (23/11/2016), di ruang rapat Kapolres Lebong, dihadiri Bupati Lebong H Rosjohnsyah, Ketua MUI, Ketua PC Nahdlatul Ulama (NU) Lebong, Ketua Muhammadiyah Lebong, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama, Imam Masjid Sultan Abdullah, tokoh pemuda dan beberapa perwakilan dari Koramil kabupaten Lebong.

Diungkapkan, Kapolres Lebong, AKBP Zainul Arifin, langkah ini merupakan salah satu sikap antisipasi pada unjuk rasa yang dikabarkan dilaksanakan pada tanggal 25 November atau 2 Desember mendatang. Setelah melakukan kordinasi dengan melibatkan beberapa unsur FKPD tersebut, akan menenangkan masyarakat agar tidak mengikuti aksi tersebut.

“Cara merawat kemajemukan bangsa Indonesia adalah dengan belajar menerima ke Bhinnekaan itu sendiri sebagai sebuah kenyataan agar menjadi kekuatan. Saya pun berpikir tidak boleh menghianati Pancasila, UUD 1945 dan bisa mengimplementasikan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika,” kata Kapolres.

Terpisah, Bupati Lebong, H. Rosjohnsyah kepada RMOL Bengkulu menambahkan, usai menggelar Rakor mengajak seluruh masyarakat agar dapat hadir sholat istiqhosah di Masjid Agung Sultan Abdullah pada tanggal 28 November mendatang.  Untuk berdoa bersama-sama sehingga berkah dan ridhlo Allah SWT agar dapat menjaga keselamatan bangsa dan kedaulatan NKRI.

“Kebhinekaan itu suatu kekayaan yang dapat kita ambil hikmah dan manfaatnya untuk memperkaya khasanah bangsa dan harus tetap tumbuh dalam bingkai persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, sebagai kekuatan pertahanan yang kokoh demi tetap tegaknya NKRI,” demikian Bupati.[A11]