Oknum Pejabat RSUD Curup Diduga Tahan Uang Jasa Karyawan

RMOLBengkulu. Sejumlah karyawanRumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Curup mengeluhkan uang jasa pelayanan BPJS Kesehatan yang tak kunjung diberikan oleh Oknum pejabat Kepala Instalasi Gizi dr. KHA, uang tersebut diduga sengaja ditahan tanpa alasan yang jelas.


RMOLBengkulu. Sejumlah karyawan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Curup mengeluhkan uang jasa pelayanan BPJS Kesehatan yang tak kunjung diberikan oleh Oknum pejabat Kepala Instalasi Gizi dr. KHA, uang tersebut diduga sengaja ditahan tanpa alasan yang jelas.

Seperti yang diungkapkan oleh 3 karyawan RSUD Curup, Weni Oktari, Kemala Dwi Jayasanti dan Susilawaty, menurut mereka uang yang belum dibayarkan tersebut yakni untuk bulan April 2018.

"Untuk bulan April yang dibayarkan Juli sebesar Rp. 700.000 per orang, Uang jasa pelayanan pegawai ini ditahan oleh kepala instalasi gizi RSUD Curup sejak 11 Juli kemarin dan sudah kami sampaikan kepada manajemen RSUD Curup," ujar Weni kepada RMOL Bengkulu, Minggu (15/7).

Meskipun dirinya beserta karyawan lainnya telah menyampaikan kepada manajemen RSUD Curup, namun hingga saat ini belum ada langkah konkrit guna menindak oknum pejabat tersebut.

Selain itu dibeberkan Weni, pada pembayaran uang jasa pelayanan ketiga sebelumnya yakni untuk bulan Maret yang dibayarkan pada Mei lalu sebesar Rp. 613.000, juga sempat dipotong oleh dr KHA dan hanya akan dibayarkan Rp450.000, namun setelah dilakukan protes maka uang potongan itu dikembalikan.

"Pembayaram sebelumnya juga sempat dipotong tetapi dikembalikan karena kami bertiga protes, uang jasa pelayanan ini memang hak karayawan karena telah memberikan pelayanan kepada pasien dibidang gizi," imbuhnya.

Dia juga menambahkan, dirinya beserta dua rekannya juga selama ini diberi beban kerja ganda tanpa mendapat tambahan uang jasa, yakni membantu manajemen RSUD di bidang pelayanan dan menjadi staf di sekretariat akreditasi guna mempersiapkan penilaian akreditasi RSUD Curup , meski demikian mereka tidak menuntut tambahan uang jasa tersebut.

"Kami hanya mau yang jelas untuk hak kami saja, selama ini kami juga tidak mengerti mengapa pihak manajemen belum menerapkan pembayaran intensif non tunai melalui rekenening secara langsung, justru melalui rekening kepala instalasi yang kemudian baru diberikan kepada karyawan, kami berharap msalah ini bisa segera ditindak lanjuti," harapnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Curup, Asep Setia Budiman saat dihubungi via telepon dengan singkat mengatakan, permasalah tersebut sedang ditangani dan akan selesai secepatnya. [nat]