RMOLBengkulu. Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, angkat bicara terkait bukti transfer uang senilai 50 miliar euro atau setara Rp 800 triliun yang diperlihatkan warganegara Swedia, Michael Olsson.
- Rupiah Terus Melemah, Presiden Jokowi Harus Dengar Saran Rizal Ramli
- Champion Keluarga Peduli HKSR Di Bengkulu
- Malam Penganugrahan Kadin Impact Award 2023, Kalamansi Bengkulu Masuk 15 Besar
Baca Juga
RMOLBengkulu. Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, angkat bicara terkait bukti transfer uang senilai 50 miliar euro atau setara Rp 800 triliun yang diperlihatkan warganegara Swedia, Michael Olsson.
Menurutnya, kabar tersebut adalah bodong belaka alias hoax. Bukti transfer uang Rp 800 triliun yang dimaksud itu dari Barclays Bank, London, ke Bank Mandiri.
"Bukti transfer itu sangat bodong dan sudah disampaikan ke beliau. Mungkin dia tidak percaya, terus dia menyebarkan melalui media yang kami sudah anggap pasti bodong dan hoax," ucap Rohan Hafas jumpa kepada awak media di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (30/8).
Tak hanya itu, pihak Bank Mandiri juga telah berkomunikasi dengan Barclays Bank, London berkaitan dengan transfer uang senilai 500 miliar euro itu.
"Dan karena makin banyak (pemberitaan) di media kami mintakan ulang kepada Barclays karena biasanya Barclays bisa dikonfirm dengan Bank kami. Kemarin kami minta keterangan tertulis by email," jelasnya dilansir RMOL.id.
Dalam keterangan itu, kata Rohan, pihak Barclays menyatakan tidak ada pengiriman dana ke Bank Mandiri senilai 500 miliar euro atau senilai Rp 800 triliun.
"Harap diperhatikan bahwa kami tidak mengenali referensi pembayaran yang disebutkan dalam pesat cepat. Saya telah memeriksa serangkaian tanggal dan kami tidak mengenalinya. Tolong jangan berpartisipasi dalam transaksi apa pun yang terkait dengan pesan di bawah ini. Barclays tidak mengakui pembayaran yang diklaim ini dan tidak akan bertanggung jawab untuk ini," ungkap Rohan memperlihatkan pesan email balasan dari Barclays Bank, London. [tmc]
- Bansos Covid-19 Banyak Dipotong, Kemensos Diminta Tanggung Jawab
- Muhammadiyah Perlu Dirikan Pusat Dakwah Generasi Milenial
- DKI Larang 35 Masjid Potong Hewan Kurban