Walhi Bengkulu: Kematian Biota Laut Pasti Ada Hubungannya Dengan Limbah PLTU Teluk Sepang

RMOLBengkulu. Kematian ikan dan penyu di sekitar perusahaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara yang terletak di Kelurahan Teluk Sepang masih menyisakan tanda tanya besar. Terkait penyebab fenomena matinya beberapa biota laut tersebut, banyak pihak yang mengaitkan dengan keberadaan PLTU Teluk Sepang.


RMOLBengkulu. Kematian ikan dan penyu di sekitar perusahaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara yang terletak di Kelurahan Teluk Sepang masih menyisakan tanda tanya besar. Terkait penyebab fenomena matinya beberapa biota laut tersebut, banyak pihak yang mengaitkan dengan keberadaan PLTU Teluk Sepang.

Direktur wahana lingkungan (Walhi) Bengkulu, Beni Ardiansyah mengaku tidak terlalu kaget dengan kematian beberapa biota laut tersebut lantaran pihaknya sudah mengingatkan pemerintah akan dampak kerusakan lingkungan sebelum perusahaan berdiri.

"Sebelum perusahaan itu ada, tidak pernah terdengar banyak ikan, penyu dan biota laut yang mati. Disini kita lihat pemerintah seakan tutup mata dengan fenomena kerusakan lingkungan yang mulai nampak, padahal ancaman itu sudah semakin nyata. Menurut pandangan kita, pasti kematian biota-biota laut ini ada hubungannya dengan limbah PLTU," jelas Beni saat dihubungi RMOLBengkulu, Senin (2/12).

Ia pun mengomentari rencana dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kota Bengkulu dan beberapa dinas terkait yang mengaku akan mengambil sampel limbah PLTU untuk dilakukan uji laboratorium. Menurutnya pemerintah harus benar-benar serius dan bersama untuk menyelesaikan polemik tersebut.

"Yang saya pertanyakan itu kenapa baru sekarang dilakukan uji lab, laboratorium mana yang mereka pakai untuk menguji apakah limbah tersebut berbahaya atau tidak," ungkap Beni.

Namun dirinya tetap berharap jika pemerintah Kota dan Provinsi bisa serius mencari solusi untuk menyelesaikan polemik Teluk Sepang. Selain beberapa biota yang mati merupakan hewan yang dilindungi, juga dikhawatirkan akan mengganggu kesejahteraan para nelayan dan masyarakat sekitar.

"Kita minta pemerintah Kota dan Provinsi benar-benar serius, ini masalah bukan sepele karena dampaknya akan terasa untuk beberapa generasi kedepan. Kaji ulang terkait izin dan dampak keberadaan PLTU Teluk Sepang," tutupnya. [ogi]