Unik, Rejang Lebong Gelar Perlombaan Pacu Rakit Bambu

RMOL. Setelah sekian lama, perlombaan tradisional berupa pacu rakit bambu tahun ini akhirnya digelar di Kabupaten Rejang Lebong. Sungai Musi, Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Curup Utara dipilih menjadi arena lomba.


RMOL. Setelah sekian lama, perlombaan tradisional berupa pacu rakit bambu tahun ini akhirnya digelar di Kabupaten Rejang Lebong. Sungai Musi, Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Curup Utara dipilih menjadi arena lomba.

Kegiatan yang digelar Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) Rejang Lebong, di ikuti oleh para peserta berasal dari perwakilan 15 Kecamatan di Rejang Lebong.

Ketua Formi Rejang Lebong, Wahyudi Handika mengatakan, lomba itu digelar bersama Mahasiswa Pecinta Alam (Mapasta) STAIN Curup yang bertujuan untuk melestarikan budaya daerah.

"Lomba ini di gagas oleh Mapasta STAIN Curup, dan kita mendukung penuh dengan menggelar lomba pacu rakit tradisional ini, dulunya pernah dilaksanakan tahun 2009 di Desa Suka Datang, Curup Utara," kata pria yang akrab disapa Andi kepada RMOL Bengkulu, Selasa (17/4).

Dia berharap dengan adanya lomba tersebut, olahraga tradiaional di wilayah itu kembali terangkat, mengingat saat ini lomba-lomba tradisional sudah jarang di gelar.

Disisi lain, ketua panitia pelaksana, Hendriyanto menambahkan, lomba itu di ikuti oleh sebanyak 40 peserta, tiap regu terdiri dari 3 orang, para peserta memacu rakitnya menggunakan galah yang terbuat dari bambu.

"Satu regu terdiri dari 3 orang, peserta melawan arus hingga ke garis finis yang panjangnya 100 meter, disini tiap regu diuji kekompakan dan ketangkasannya," jelas Hendri.

Bagi pemenang lomba nantinya, menurut dia akan mendapatkan sejumlah hadiah menarik dari peserta yang tujuannya untuk memotivasi tiap peserta.

Sementara itu, dalam lomba rakit itu sendiri beberapa tantangan dihadapi oleh tiap peserta, seperti yang dihadapi oleh tim dari perwakilan Curup Kota, dimana tim ini harus bersusah payah mencapai garis finish.

"Tantangannya itu kita harus seimbang dan kompak, kalau tidak rakitnya oleng dan arahnya tidak menentu, karenakan kita melawan arus, terlebih sebelumnya tidak latihan," kata Martin perwakilan Kecamatan Curup Kota. [nat/izk]