Tim BNPB dan BPBD Provinsi Monev 3 Kegiatan Hibah 2023 di Lebong

Tampak Tim BNPB dan BPBD Provinsi Bengkulu saat melakukan Monev kegiatan pengamanan Sungai Air Kotok/RMOLBengkulu
Tampak Tim BNPB dan BPBD Provinsi Bengkulu saat melakukan Monev kegiatan pengamanan Sungai Air Kotok/RMOLBengkulu

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan kunjungan lapangan dalam rangka monitoring dan evaluasi (monev) kegiatan Hibah 2023 Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Kabupaten Lebong, Rabu (26/7) siang.


Kunjungan BNPB yang diwakili Kasubid Inventarisasi dan Analisis Kebutuhan Direktorat Jendral BNPB, Syavera, ST. MT dan Kasubid Perencanaan dan Pendanaan Direktorat Jendral dan Pendanaan BNPB, Friska.

Monev ini didampingi oleh tim monev Provinsi Bengkulu dan Kabupaten, yakni Kalak BPBD Provinsi Bengkulu, Jaduliwan beserta Kabid RR, Kalak BPBD Lebong, Tantomi beserta Tim RR Kabupaten Lebong.

Adapun tiga paket yang dimonev BNPB tersebut, yakni rekonstruksi Jembatan 3 Simpang Akhir Jalan 2 Jalur Air Blemeu di Desa Sukau Kayo-Gunung Alam Kecamatan Tubei yang dikerjakan CV Prima Andalan Servis dengan nilai kontrak Rp 1.350.182.000.

Kemudian, rekonstruksi bangunan pengamanan sungai Air Kotok Kecamatan Lebong Utara yang dikerjakan CV. Tebo Pabes dengan nilai kontrak Rp 6.547.205.847.

Lalu, rekonstruksi bangunan pengamanan Sungai Air Kotok Kecamatan Amen dengan yang dikerjakan CV Resfon Family Perkasa dengan nilai kontrak Rp 7.990.123.023.

Kasubid Inventarisasi dan Analisis Kebutuhan Direktorat Jendral BNPB, Syavera, ST. MT mengatakan, bahwa berdasarkan hasil monev realisasi kegiatan sudah berjalan sesuai progres.

"Kalau kita melihat secara kasat mata dan laporan sudah sesuai target," ungkapnya.

Dia mengatakan agar memperhatikan perencanaan setiap minggunya untuk progres percepatan kegiatan termasuk kendala faktor cuaca saat ini agar menjadi perhatian betul dalam merencanakan step by step kegiatan.

"Kita lihat tidak ada kendala, dan progresnya juga sudah berjalan," ucapnya.

Sementara itu, Kalak BPBD Provinsi Bengkulu, Jaduliwan menambahkan, terkait dengan teknis pengerjaan hari tetap mengingat kondisi wilayah kerja yang cukup rawan bencana, apalagi cuaca saat ini yang cukup ekstrem.

"Kita juga melakukan monitoring dan evaluasi hibah di Kabupaten Lebong. Alhamdulillah sudah memberikan progres yang baik," singkatnya.

Kemudian, Kalak BPBD Kabupaten Lebong, Tantomi mengutarakan, tiga paket yang mulai konstruksi. Saat ini pekerjaan yang dimulai awal bulan Juni 2023 lalu itu sudah diatas 20 persen.

"Paket ini sudah berjalan satu bulan, atau dimulai sejak tanggal 1 Juni 2023 lalu," kata Kalak.

Dia menambahkan, pekerjaan fisik ini masih ada waktu. Sebab, estimasi pekerjaannya lebih kurang 6 bulan, atau paling lambat tanggal 10 Desember 2023. 

"Kendala saat ini cuaca. Karena debit air semakin meningkat. Tapi, aman sudah kita antisipasi di jauh hari," bebernya.

Sementara itu, salah seorang warga di kawasan Air Kotok, yakni Andika mengucapkan terima kasih kepada BNPB, BPBD Provinsi, dan pemerintah daerah Kabupaten Lebong melalui BPBD yang telah memberikan respon cepat dalam membangun pelapis tebing akibat bencana alam.

"Mudah-mudahan pengamanan air yang dibangun tersebut bisa mencegah air, sehingga aktivitas warga kembali seperti biasa," harap warga setempat.