Kekesalan warga terhadap buruknya distribusi air ke sawah, membuat warga membongkar jalan yang berada di Jalan Raya Kelurahan Embong Panjang Kecamatan Lebong Tengah Kabupaten Lebong.
- Mantan Ketua Presidium: Hutan Kaur Diambang Kehancuran
- Penerapan Sistem Zonasi Sekolah Tekan Angka Kecelakaan Pelajar
- Disparpora Optimis Kejar Target PAD Rp 27 Juta
Baca Juga
Kekesalan warga terhadap buruknya distribusi air ke sawah, membuat warga membongkar jalan yang berada di Jalan Raya Kelurahan Embong Panjang Kecamatan Lebong Tengah Kabupaten Lebong.
Hal ini lantaran, gorong-gorong yang biasanya menjadi penyalur air ke sawah milik mereka diduga tersumbat, karena kondisi jalan yang semakin turun kebawah menutupi saluran air tersebut. Bahkan, aksi ini didampingi langsung oleh pelaksana tugas (Plt) Lurah Embong Panjang.
Dijelaskan Pelaksana Tugas (Plt) Kelurahan Embong Panjang, Junaidi kepada Jurnalis RMOL Bengkulu, bahwa pembongkaran ini sengaja dilakukan oleh warga, lantaran air yang biasanya di gunakan warga untuk mengairi sawah milik mereka yang tersumbat oleh gorong-gorong yang berada di jalan raya tersebut. Ditambah lagi, air yang tersumbat tersebut diduga akibat tekanan aspal yang sudah menurun, sehingga menutupi aliran air tersebut.
"Masyarakat sudah banyak datang ke rumah mengeluh dengan kondisi sering banjir saat musim hujan dan yang kedua mereka mau memasuki musim tanam. Namun, aliran air tidak mengalir ke sawah mereka. Bagaimana masyarakat mau memulai musim tanam, jika air tidak mengalir ke sawah," tegas Junaidi saat dikonfirmasi, Minggu (8/1/2016).
Lebih jauh, Junaidi mengatakan, pihaknya sebelum membongkar jalan terlebih dahulu telah berkoordinasi dengan Pihak Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lebong yang telah berubah menjadi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perhubungan beberapa hari lalu.
"Jadi, saya telah meminta izin dengan Toton selaku pihak dinas PU, untuk membongkar jalan tersebut. Kalau tidak dibongkar masyarakat tidak bisa mengairi sawahnya. Setelah diberi izin, akhirnya warga yang mempunyai sawah tersebut langsung gotong royong membongkar jalan," ujarnya.
Selain itu, lanjut Junaidi, aksi ini murni untuk penanggulangan bencana dan membantu warga untuk dapat menjalankan roda perekonomian kelurahan itu sendiri. Apalagi, setelah dilakukan pembongkaran warga lebih nyaman serta bisa beraktifitas seperti yang diharapkan mereka selama ini.
"Tidak ada provokator pembongkaran jalan tersebut, ini murni untuk masyarakat, supaya tidak ada lagi banjir serta masyarakat bisa mengairi sawah mereka lagi," tutup Junaidi. [A11]
- Usai Periksa 36 Sampel, BPOM Pastikan Takjil Aman Dikonsumsi
- Juara OSN Anak Dewan Ini Harumkan Nama Baik Lebong
- Airlangga: Penerapan PPKM Level 4 di Luar Jawa-Bali Dimonitor Secara Real Time