Tangani Pasien Muntaber dan DBD, RSUD Memiliki Dua Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Anak

Plt Direktur RSUD Lebong, dr Denny Christian Lukas/RMOLBengkulu
Plt Direktur RSUD Lebong, dr Denny Christian Lukas/RMOLBengkulu

Kasus muntaber (diare) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lebong yang sempat meningkat sebulan terakhir kini mulai menurun. Penderita diare mulai berkurang.


Plt Direktur RSUD Lebong, dr Denny Christian Lukas mengatakan, terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lebong, sepanjang Januari-Agustus ada 21 kasus penderita DBD dan 83 pasien penderita diare yang dirawat. Kini pasien tinggal sedikit. Lainnya telah sembuh. 

"Untuk pasien DBD dan diare yang mengakibatkan meninggal dunia belum ada. Masih ada beberapa yang dirwat," kata Denny, Jum'at (22/9).

Dia menambahkan, untuk menangani para pasien DBD dan Muntaber, RSUD telah memiliki dr. Spesialis Penyakit Dalam dr Zuldian Syaputra, Sp. PD dan dr Spesialis Anak, dr. Arya Wisnu, Sp. A.

"Rumah sakit stanby 7x24 jam dalam penanganan pasien," jelasnya.

Lebih jauh, ia menjelaskan, penyakit DBD disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk betina berjenis Aedes Aegypti. Pada beberapa kasus, DBD ringan pada anak hanya menimbulkan gejala demam saja. 

Namun, kondisi tersebut sebaiknya tak diabaikan, sebab jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi anak dapat semakin parah dan bahkan sampai menyebabkan komplikasi serius.

"Pencegahan, dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Pencegahan melalui program 3M mencakup membersihkan tempat penampungan air, menutup wadah air, serta mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti," jelasnya.

Sementara itu, Muntaber atau gastroenteritis adalah penyakit yang dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau parasit di saluran pencernaan. Kuman tersebut keluar bersama feses dan dapat mengontaminasi makanan, air, atau benda.

Muntaber merupakan penyakit yang mudah menular. Seseorang bisa tertular muntaber akibat Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kuman penyebab muntaber.

Kemudian, berdekatan atau kontak langsung dengan penderita. Seperti berjabat tangan, tidak mencuci tangan dengan bersih setelah buang air besar atau mengganti popok anak.

"Pencegahannya tentu melalui menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat," demikian Denny.