Soal Tabloid Indonesia Barokah, Bawaslu BU Keluarkan Instruksi

RMOLBengkulu. Persoalan Tabloid Indonesia Barokah, menjadi perhatian hingga ditingkat daerah. Bawaslu Bengkulu Utara (BU), bahkan telah mengeluarkan instruksi untuk Penwascam di Kabupaten Bengkulu Utara.


RMOLBengkulu. Persoalan Tabloid Indonesia Barokah, menjadi perhatian hingga ditingkat daerah. Bawaslu Bengkulu Utara (BU), bahkan telah mengeluarkan instruksi untuk Penwascam di Kabupaten Bengkulu Utara.

"Sejauh ini belum ada laporan terkait dengan Tabloid Indonesia Barokah di Bengkulu Utara," kata anggota Bawaslu Bengkulu Utara, Tri Suyanto, kepada RMOLBengkulu, Senin (28/1).

"Kami juga menginstruksikan kepada pengawas kecamatan, untuk segera melaporkan apabila menemukan tabloid tersebut," lanjut Tri.

Diberitakan, tabloid tersebut diduga kuat bukan produk jurnalistik, karena tidak tertera nama perusahaan penerbit dan alamat percetakan sebagaimana diatur dalam Pasal 9 dan Pasal 12 UU 40/1999 tentang Pers.

Menurut Direktur Hukum dan Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sufmi Dasco Ahmad SH, MH, tabloid Indonesia Barokah diduga kuat mengandung fitnah dan kabar bohong kepada Prabowo Subianto.

Pada halaman 5 paragraf pertama Liputan Khusus artikel dengan judul "Prabowo Marah Media Dibelah."

Pada paragraf pertama diduga merupakan fitnah karena menyebutkan, "Prabowo berulah dengan marah-marah dan melontarkan pernyataan kontroversial."

Padahal, kata Dasco, pada acara tersebut Pak Prabowo tidak berulah dan marah-marah, tetapi hanya bicara apa adanya sesuai fakta.

Kemudian pada halaman 6 baris kedua paragraf empat Liputan Khusus Artikel "Membohongi Publik Untuk Kemenangan Politik.' Tertulis, "Sangat disayangkan, selain mencerminkan nilai-nilai pesimisme, di balik isi pidato Prabowo tersebut menebar ketakutan kepada publik, mengandung kebohongan-kebohongan dan mengarahkan kebencian kepada pemerintah."

Padahal, lanjut Dasco, nyatanya Pak Prabowo tidak menebarkan ketakutan, kebohongan dan kebencian kepada siapapun. Pak Prabowo justru ingin membangkitkan semangat bangsa Indonesia untuk bangkit dan melawan sistem yang tidak benar.

Pada halaman 7 di bagian box juga tertulis jika "Membongkar Strategi Firehose of Falsehood Prabowo Sandi, Firehose of Falsehood: Tehnik Kebohongan Yang Diproduksi Secara Masif Untuk Membangun Ketakutan Publik."

Ini tentu merupakan fitnah keji karena Prabowo-Sandi tidak pernah menggunakan strategi tersebut.

"Justru sebaliknya Prabowo-Sandi selalu menyampaikan kebenaran," kata Dasco. [nat]