RMOLBengkulu. Partai politik koalisi pemerintah meminta kubu oposisi untuk memberikan bukti adanya data ganda dalam daftar pemilih di Pemilu 2019.
- Kapolda: Masyarakat Jangan Terpengaruh Hasil Hitung Cepat
- KPU Kewalahan Situsnya Diserang Sejak Hari Pencoblosan
- Delapan Daerah Berpotensi Sengketa Pilkada Di MK
Baca Juga
RMOLBengkulu. Partai politik koalisi pemerintah meminta kubu oposisi untuk memberikan bukti adanya data ganda dalam daftar pemilih di Pemilu 2019.
"Kalau memang itu (ada), berikan buktinya," tegas Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani di gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9).
Arsul menyebut kesalahan data memang sangat mungkin terjadi. Tetapi, dengan tudingan ada penggandaan data hingga 25 pemilih tentu perlu dibuktikan.
"Berikan saja buktinya mana 25 juta yang berganda itu minimal dengan random sampling, gitu dong," katanya.
Dugaan adanya data ganda disampaikan Sekjen PKS, Mustafa Kamal. Dia menyebut saat ini koalisi opisisi tengah mengolah 137 juta daftar pemilih sementara (DPS) yang diberikan KPU. Dari olahan tersebut diperoleh beberapa pemilih ganda.
"Dari 137 jutaan pemilih dalam DPS terdapat 25 jutaan pemilih ganda. Di beberapa dapil ditemukan beberapa nama, bahkan satu nama bisa tergandakan 11 kali dalam satu TPS," kata Mustafa, kemarin malam. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]
- Meski Ditolak DPR, KPU Ngotot Larang Mantan Koruptor Nyaleg
- Menko Airlangga: Pengawasan Intern Untuk Menjamin Tercapainya Tujuan Program Pemerintah
- Dirwan Bakal Dicopot Dari Ketua DPW Perindo Bengkulu
