Ribuan Kiai Dzikir Bersama Di Istana Nanti Malam

RMOLBengkulu.Ribuan kiai dari penjuru tanah air akan berkumpul di Istana Negara, Jakarta pada malam ini, Rabu (1/8). Mereka akan menggelar acara dzikir dan doa bersama dalam rangka peringatan bulan kemerdekaan RI.


RMOLBengkulu. Ribuan kiai dari penjuru tanah air akan berkumpul di Istana Negara, Jakarta pada malam ini, Rabu (1/8). Mereka akan menggelar acara dzikir dan doa bersama dalam rangka peringatan bulan kemerdekaan RI.

Dzikir dan doa bersama yang diinisiasi Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) ini mengusung tema Amanah Pemimpinnya, Makmur Rakyatnya, Berkah Negerinya”.

Sekretaris Jenderal PB MDHW Hery Haryanto Azumi mengatakan bahwa acara ini akan dihadiri tak kurang dari 3 ribu peserta yang terdiri dari 2 ribu jamaah dan seribu kiai serta habaib. Para undangan, sambungnya, sudah terkoordinasi dalam undangan yang dibagikan MDHW.

"Antusiasme mengikuti dzikir di Istana Negara besok sangat tinggi. Tapi karena keterbatasan tempat, kami mohon maaf kepada para pihak yang tidak kebagian undangan," tambahnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (31/7).

Melihat animo yang tinggi dari masyarakat, Hery mengatakan bahwa pihaknya berencana turut menggelar dzikir dan doa bersama di setiap provinsi di seluruh Indonesia.

Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al-Husna, Jawa Timur, KH Ali Maschan Moesa menjelaskan kegiatan ini sangat positif karena dengan berdzikir manusia akan mengingat kepada penciptanya, Allah SWT.

”Pada prinsipnya, dzikir adalah cara kita (umat Islam) mengingat Allah. Ini sangat positif untuk dijadikan tradisi dan upaya membangun bangsa yang religius,” jelasnya.

Dia juga menepis anggapan bahwa dzikir ini bermuatan politis. Menurutnya, sesama manusia tidak diperkenankan untuk saling menghakimi. Masalah hati, utamanya tentang dukungan pilpres, harus dikembalikan kepada hati masing-masing manusia.

”Kita kembalikan saja pada hati masing-masing. Kita datang untuk apa? Berdzikir mengingat Allah, biarkan saja ada yang ngomong itu agenda politik dan sebagainya,” tukasnya. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]