RMOLBengkulu.Gerakan #2019GantiPresiden cukup membuat Polri tersudut. Pasalnya, dengan adanya beberapa kejadian penolakan hingga tidak diizinkannya aksi, publik menilai Polri berat sebelah.
- Berkas Perkara Dugaan Korupsi Hibah KONI Dinyatakan P21
- Tersangka, Nia Ramadhani Dan Suami Akui Konsumsi Sabu Sejak 4 Bulan Lalu
- Ini Kepentingan KPK Periksa Ketua DPR
Baca Juga
RMOLBengkulu. Gerakan #2019GantiPresiden cukup membuat Polri tersudut. Pasalnya, dengan adanya beberapa kejadian penolakan hingga tidak diizinkannya aksi, publik menilai Polri berat sebelah.
"Kita tidak memihak salah satu kelompok. Kita netral, kalau ada kelompok #Jokowi2periode ada yang menolak, kita bubarkan juga. Kita netral," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (6/9).
Dengan gerakan #2019GantiPresiden, kata Setyo, ini jadi persoalan sendiri lantaran presiden adalah sebuah lembaga.
"Kenapa nggak bilang saja ganti Jokowi. Yang jadi pertanyaan, masyarakat ganti presiden mau diganti apa. Kalau dia mengatakan ganti Jokowi atau dukung Prabowo monggo. Kita berikan kanal," jelas Setyo.
Menurut Setyo, jika ada gerakan massa harus jelas arahnya agar tidak menimbulkan kegaduhan publik yang membuat banyaknya gesekan.
"Saya melihat bahwa ini harus jelas lah. Kalau mau kampanye ikutilah kampanye, kalau mau gerakan sosial jangan provokasi masyarakat," demikian Setyo. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]
- Tim Swarang Elite Polres Lebong Diturunkan Jaga Gerbang
- 3 Pelaku Begal Dibawah Umur Berhasil Ditangkap Polresta Bengkulu
- Polda Bengkulu Naikan Status Penanganan Dugaan Korupsi BPBD Seluma