Perjuangan Warga Desa Sekalak Seluma Terisolir Sejak Jembatan Putus Belum Diperbaiki

Foto/Repro
Foto/Repro

Semenjak jembatan satu-satunya putus akibat banjir bandang pada 29 April 2020 lalu, kini Warga Desa Sekalak Kecamatan Seluma Utara Kabupaten Seluma harus menyeberangi sungai Air Pelubang yang terkenal dalam dan arusnya yang cukup deras.


Akses jalan tersebut merupakan akses jalan satu-satunya yang dekat untuk mempersingkat waktu menuju Desa tetangga saat warga ingin berurusan ke kantor Camat Seluma Utara ataupun ke area perkantoran Pematang Aur dan Kota Tais. 

Demikian diungkapkan Sekretaris Desa (Sekdes) Bahrul. Sekalipun menceritakan kejadian dialami warganya sudah berlangsung 3 tahun lamanya trauma tidak memiliki kendaraan bermotor.

"Besar harapan kami agar jembatan yang telah putus kembali dibangun, karena sangat penting bagi kami masyarakat pedalaman trutama yang tidak memiliki kendaraan," harapnya, Rabu (5/7).

Meski ada jalan alternatif, kata Bahrul, masyarakat harus memutar jauh dengan menempuh jarak hingga 40 km untuk sampai ke Kota Tais. Sebab, harus melintasi jembatan gantung terlebih dahulu, kemudian melalui jalan PT. 

Batubara Indah Lestari, selanjutnya rute yang dilintasi harus melewati kawasan Konservasi Taman Buru Semidang Bukit Kabu.

"Setelah berjalan beberapa jam baru akhirnya sampai kejalan raya, karena jarak yang jauh ini lah masyarakat lebih memilih untuk menyebrangi sungai," ujar Sekdes.