Penemu Antivirus Covid-19 Hasil Penelitiannya Dipakai Hingga Manca Negara

RMOLBengkulu. Nama Prof Dr Ir H Faisal Rizal MKes, Arie Wijaya STTP MSi dan Nensyah Saparudin menjadi perbincangan. Pasalnya, mereka mengklaim telah menemukan antivirus Covid-19 berbentuk gula.


RMOLBengkulu. Nama Prof Dr Ir H Faisal Rizal MKes, Arie Wijaya STTP MSi dan Nensyah Saparudin menjadi perbincangan. Pasalnya, mereka mengklaim telah menemukan antivirus Covid-19 berbentuk gula.

Penemuan formula ini sudah dilaporkan ke Gubernur Sumsel, Herman Deru dan mendapat tanggapan positif dengan berencana membawa produk ini untuk pencegahan di Sumatera Selatan.

Namun hebatnya lagi mereka ini basis awalnya bukanlah seorang peneliti atau formulator. Mereka justru tergabung dalam Komunitas Ilmuan Peduli Covid-19, yang merupakan kelompok penelitian produk secara independen.

Ya, saat ini baru tiga orang yakni Prof Dr Ir H Faisal Rizal MKes selaku formulator dan peneliti, Arie Wijaya SSTP MSi selaku peneliti, dan Nensyah Syaparuddin sebagai tim uji lapangan.

Profesor Faisal Rizal sendiri ternyata lulusan Teknik Sipil Universitas Sriwijaya (Unsri) yang kemudian tertarik dalam penelitian.

Ternyata, ini bukan penemuan yang pertama bagi Faisal tapi hasil pengembangan penelitiannya.

Sebelumnya atau sejak enam tahun lalu, ilmuwan asal Sumatera Selatan ini juga telah menemukan serum untuk penderita penyakit diabetes yang diberi nama SFDiapro. Sedangkan gula antivirus Covid-19 mereka menambahkan serum yang diberi nama SIenergi.

Bahkan gelar Doktor yang didapatnya dari Universitas Padjajaran (Unpad) juga berkaitan dengan penelitiannya.

Sementara dalam penelitiannya, Faisal menggunakan teknologi mikro light technologi. Hasil temuannya ini juga telah menghasilkan setidaknya puluhan turunan produk. Atas temuannya itulah Faisal menyandang gelar profesor dari sebuah universitas di Indonesia.

Sedangkan Arie Wijaya, adalah seorang lulusan dari Sekolah Tinggi Pendidikan Dalam Negeri (STPDN) tahun 2001 namun memilih mundur sebagai seorang Aparatur Sipil Negeri (ASN) bulan Maret 2020 lalu dengan jabatan terakhir Camat Kalidoni Palembang.

Sebagai seorang ASN, karir Arie juga cukup cemerlang. Saat menjadi Camat Kalidoni, Arie menciptakan pengelolaan yang bisa menghasilkan Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui konsep Reuse, Reduce, dan Recycle).

Temuannya banyak menjadi contoh dari negara lain seperti pemerintahan Kelantan Malaysia, Dewan Ketahanan Nasional serta daerah lain di Indonesia.

Sehingga saat dia ingin mundur dari ASN, sempat ditahan Walikota Palembang, Harnojoyo yang masih membutuhkan tenaganya. Bukan itu saja Harnojoyo juga menawari memegang jabatan kepala dinas.

"Tapi bagi saya kan beda, aku merasa lebih berkembang kalau dibidang usaha. Sejak 2003 aku sudah berbisnis dan sempat vakum sampe tahun 2006 karena ngambil S2. Baru 2007 bertugas lagi tahun 2007 jadi Seklur Kelurahan Lawang Kidul. Di tahun 2007 juga aku nyambi jadi developer, jadi kontraktor di Jakarta dan buka koperasi juga. Terus terang fokus aku juga berkurang sebagai ASN dan dak baik jadinya kan,” terang ayah empat anak ini.

Kini setelah melepaskan cupu camatnya, Arie memilih sebagai peneliti bersama Prof Faisal dengan mengembangkan turunan light technologi hasil ciptaan Prof Faisal.

"Jadi dalam pengembangan itu kita berhasil menciptakan partikel mikro yang ukurannya lebih kecil dari nano. Karena di dunia sains belum ada namonyo mako kita sebut dengan ukuran teknologi cahaya atau light technologi,” ungkap Arie Wijaya SSTP MSi dilansir dari Kantor Berita RMOLSumsel, Rabu (22/4).

selaku peneliti dari Komunitas Ilmuan Peduli Covid-19 yang ikut mendampingi Prof Faisal saat melakukan audiensi dengan Gubernur Sumsel, Herman Deru.

Dijelaskan Arie, dari hasil penemuan melalui light technologi ini mereka namakan SF Formula Pro, dan turunannya adalah formula untuk penderita diabetes yang berbentuk gula dengan nama SF Diapro.

"Jadi awalnya kita memproduksi gula untuk penderita diabetes yakni gula non glukosa yakni pemecah glukosa menjadi energi. Sekarang kita tambahkan zat pemecah protein menjadi asam amino yang kita namakan SiEnergy. Seperti kita ketahui, Virus Covid-19 ini merupakan virus yang mengandung protein. Nah protein inilah yang kita pecah menjadi asam amino dan nukleat,” terang Arie.

Jadi lanjut Arie, gula SF Diapro yang selama ini mereka produksi khusus digunakan untuk pengobatan diabetes. Produk itu kemudian diupgrade lagi dengan ditambahkan formula SiEnergy yang mampu mengubah protein menjadi asam amino dan nukleat.

"Sudah ada tiga pasien yang kita uji yakni dua di Jakarta dan satu di Bekasi. Hasilnya dalam waktu lima sampai tujuh hari mereka dinyatakan sembuh dari Covid-19. Bahkan hari ini, Rabu (22/04/2020) ada pasien yang dibolehkan pulang karena sudah sembuh. Rumah sakit swasta. Sedangkan untuk pasiennya adalah seorang honorer di Pemda DKI Jakarta,” tegas Arie.

Diungkapkan Arie, selama ini penemuan yang mereka lakukan telah menghasilkan puluhan turunan produk, salah satunya gula SF Diapro. Zat aditif untuk bahan bakar minyak (BBM) yang diberi nama SF Turbo, aditif untuk minyak goreng yakni SF Turbo1.

"Khusus untuk produk gula SF Diapro, saat ini sudah banyak rumah sakit yang menggunakan produk kami. Produk kami juga produk herbal, artinya gulanya juga berasal dari gula tebu,” tegasnya.

Menanggapi tudingan yang meragukan kemanjuran hasil pengembangan produk ciptaan serta kemampuan mereka dalam meneliti karena latar belakang pendidikan yang bertolak belakang, Arie tidak begitu menanggapinya.

"Itulah kita yang sering terjebak dengan sistem birokrasi yang salah. Kita lebih menghargai gelar daripada kemampuan seperti menanyakan gelar profesor yang didapat Faisal. Padahal produk yang kami kembangkan sebelumnya telah banyak digunakan rumah sakit di Jakarta. Terus terang saya lupa dari universitas mana karena dia itu bukan seorang akademisi tapi peneliti,” tegasnya.

Arie menjelaskan, Prof Faisal untuk di Palembang mungkin belum tenar tapi hasil temuannya malah sudah dikenal di luar negeri. Setidaknya ada tiga negara yang memintanya yakni Dubai, Jerman dan Arab Saudi.

"Di Dubai dia diminta mengelola sebuah rumah sakit. Di Jerman dan Arab Saudi, Prof Faisal diajak untuk bergabung dalam sebuah penelitian. Pada umumnya mereka ingin mengetahui hasil produk stemcell yang kini menjadi pengobatan paling disukai di luar negeri,” ujarnya.

Tidak itu saja, Arie juga mengunggah diakunnya tentang tujuan hasil penemuan mereka tersebut ke depannya. Bunyinya begini:

Bersama Prof Faisal Rizal.. Formulator SiEnergy di Graha BankSaku…

Formula anti covid19 yang Insya Allah bisa membantu mencegah terjangkit Covid19 dan membantu penyembuhan pasien Covid19 segera diproduksi massal untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.

Pada tahap awal kami hanya memberikan SiEnergy kepada pasien positif secara gratis.. selanjutnya kita akan mempersiapkan untjk medis dan petugas yang beresiko..

Semoga menjadi solusi menghadapi wabah Corona menjelang Ramadhan ini agar Allah angkat musibah ini dengan cepat…

Demikian tulisan yang diunggahnya. [tmc]