RMOLBengkulu. Ketua Umum Pemuda Katolik, Karolin Margret Natasa mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar kembali bersatu pasca tahapan dan proses Pemilu Serentak 2019. Ia menilai perbedaan pilihan politik dalam Pemilu merupakan hal wajar.
- Sidang Lanjutan, Aliran Dana Ke Briptu Okta Defrianti Dipertanyakan
- Ops Pekat Nala, 10 Tersangka Dan Ratusan Miras Diamankan Polres Bengkulu
- Pemuda Kerkap Minum Racun Serangga, 4 Orang Diperiksa Polisi
Baca Juga
RMOLBengkulu. Ketua Umum Pemuda Katolik, Karolin Margret Natasa mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar kembali bersatu pasca tahapan dan proses Pemilu Serentak 2019. Ia menilai perbedaan pilihan politik dalam Pemilu merupakan hal wajar.
"Kita sudah menyelenggarakan satu kegiatan besar di Republik ini, yakni Pemilu untuk memilih para pemimpin bangsa. Mungkin ada perbedaan selama ini dan sekarang marilah kita bersatu kembali membangun bangsa Indonesia yang besar ini," ujar Karolin dalam sambutan di acara Pembukaan Rakernas Pemuda Katolik bertajuk Kaderisasi yang Berkelanjutan untuk Mewujudkan Pemuda yang Terampil, Kreatif dan Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Jumat (21/6).
Karolin mengungkapkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan berbagai kekayaan alam dan budaya yang melimpah. Karena itu, perlu persatuan dari berbagai elemen bangsa untuk membangun Indonesia menjadi bangsa yang kuat baik secara politik, ekonomi, dan budaya.
"Dengan persatuan, maka kita akan menjadi bangsa pemimpin," jelasnya.
Pemuda Katolik, lanjut Karolin, merupakan bagian kecil dari bangsa Indonesia yang besar. Namun meskipun kecil, Pemuda Katolik tidak boleh takut karena Indonesia menjadi besar karena elemen-elemen bangsa yang kecil bersatu dan bekerja sama membangun bangsa.
"Pemuda mempunyai tanggung jawab besar untuk merekatkan kembali persatuan pasca Pilpres 2019. Sebagai pelopor, pemuda harus menjadi garda terdepan merajut dan merangkul pihak-pihak yang masih terbelah karena masalah politik," imbuh Karolin yang juga Bupati Landak ini.
Lebih lanjut, pasca adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019 yang diajukan Prabowo-Sandi, Pemuda Katolik mengharapkan bangsa Indonesia kembali menjadi aman dan damai.
"Putusan MK merupakan putusan final dan mengikat, apapun yang diputuskan MK kita hormati dan terima dengan bijak. Kita percayakan kepada MK untuk menyelesaikan sengketa hasil pemilu dan setelah putusan MK, Indonesia kembali aman dan damai," pungkas Karolin.
Sebagaimana diketahui, Pengurus Pusat Pemuda Katolik menggelar kegiatan Rapat Kerja Nasiona (Rakernas) di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat pada Jumat-Minggu (21-23 Juni 2019). Rakernas ini diselenggarakan untuk menyusun program-program kerja untuk mengembangkan potensi para kadernya.
"Acara rakernas ini akan dihadiri oleh beberapa menteri yang menjadi narsumber dalam seminar nasional, beberapa pejabat negara, peserta Pengurus Komda dari 32 Provinsi dan Pengurus Komisariat Cabang (Komcab) dari 187 Kabupaten/Kota, serta Dewan Penasihat, Pastor Moderator dan sejumlah peninjau," ujar Ketua SC Edward Irawan.
Sementara itu, Ketua Komisariat Daerah DKI Jakarta, Bondan Wicaksono mengakui dirinya senang menjadi tuan rumah Rakernas Pemuda Katolik 2019. Menurut Bondan, Rakernas ini merupakan merupakan moment penting bagi Pemuda Katolik.
- 4 Penghuni LPKA Kabur, 1 Orang Masih Dikejar
- KPK Temukan Dokumen Yang Memperkuat Bukti Suap Gubernur Aceh
- Terbukti Bersalah, 4 Terdakwa Korupsi Replanting BU Divonis 4 Tahun Penjara