MUI: Disertasi Abdul Aziz Tentang Seks Di Luar Nikah Sesat Dan Menyesatkan

RMOLBengkulu. Disertasi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Abdul Aziz tentang membolehkan seks di luar nikah menuai kontroversi. MUI merespons secara resmi terhadap hasil penelitian Abdul Aziz tentang konsep Milk Al Yamin Muhamad Syahrur itu.


RMOLBengkulu. Disertasi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Abdul Aziz tentang membolehkan seks di luar nikah menuai kontroversi. MUI merespons secara resmi terhadap hasil penelitian Abdul Aziz tentang konsep Milk Al Yamin Muhamad Syahrur itu.

Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI, Yunahar Ilyas, menyatakan hasil penelitian Abdul Aziz bertentangan dengan ajaran islam.  Konsep Milk Al-Yamin versi Muhammad Syahrur yang digunakan sebagai landasan dasar Abdul Aziz telah dinyatakan sesat dan menyesatkan oleh para ulama.

"Abdul Aziz mengambil konsep Milk Al-Yamin Muhammad Syahrur. Pertama, Muhammad Syahrur di dunia Islam sudah di fatwakan sesat dan menyesatkan, bahkan Syekh Wahbah Zuhaili ulama besar dari Suriah satu negara dengan Syahrur waktu berkunjung ke Yogyakarta ditanya, Syahrur itu sesat dan menyesatkan," ucap Yunahar Ilyas saat ditemui di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (3/9).

Dengan demikian, Yunahar menyebutkan bahwa  Disertasi Abdul Aziz yang membolehkan seks bebas merupakan konsep sesat dan menyesatkan.

"Abdul Aziz sendiri mengatakan cukup komitmen moral saja, itu kan free seks, lalu free seks dihalalkan, nah ini sudah sesat menyesatkan, menyimpang," jelasnya.

Selain bertentangan dengan ajaran Islam, tambah Yanuar, juga bertentangan dengan Pancasila serta moral bangsa Indonesia.

"Nah ini bertentangan dengan ajaran Islam, bertentangan dengan Pancasila, bertentangan UU 1/1974 tentang perkawinan dan juga bertentangan dengan moral bangsa kita. Jadi ini harus ditolak," tegasnya.

Dengan lulusnya disertasi Abdul Aziz, MUI menyesalkan keputusan promotor dan penguji meluluska Badul Aziz. Bahkan, Yanuar menegaskan promotor dan penguji harus bertanggungjawab.

"Promotor dan penguji harus tanggungjawab. Caranya bagaimana? Caranya itu harus direvisi yang substansif sampai hilang. Harusnya enggak lulus itu. Kalau saya promotornya saya tolak dari awal itu," pungkasnya. dilansir RMOL.ID. [ogi]