Muhammadiyah dan Curahan Hati Jokowi

RMOLBengkulu. Terima kasih kepada Muhammadiyah yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara ini dan juga meneguhkan pancasila, Undang-undang dasar 1945, NKRI, serta Bhineka Tungga Ika.


RMOLBengkulu. Terima kasih kepada Muhammadiyah yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara ini dan juga meneguhkan pancasila, Undang-undang dasar 1945, NKRI, serta Bhineka Tungga Ika.

Begitulah ucapan terima kasih yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat memberikan kata sambutan di tanwir muhammdiyah yang diselenggarakan di Balai Raya Semarak Bengkulu, Jumat (15/2)

"Muhammadiyah juga banyak melahirkan banyak pahlawan nasional mulai dari K.H. Ahmad Dahlan , Ny. Walidah Ahmad Dahlan, Ir.Soekarnao, Fatmawati dan sampai ke Kasman Simutirejo, dan rakyat Indonesia juga berterimakasih atas amal  usaha muhammadiyah ," kata Joko Widodo.

Selain itu,  Joko Widodo juga sempat bercerita kepada peserta tanwir dan para tamu undangan bahwa Ibu Negara, Iriana juga merupakan salah satu alumni dari Universitas Muhammadiyah Surakarta.

"Cucu saya Jhan Ethes juga lahir di PKU Muhammadiyah Solo , mungkin ada yang belum tahu," singkat Jokowi yang disambut gelak tawa dari para peserta dan tamu undangan.

Lanjutnya, Joko Widodo mengucapkan Terimakasih juga pada organisasi-organisasi muhammadiyah pemuda dan pelajar muhammdiyah, dan tentu saja pada organisasi aisyiyah yang maju  sangat pesat.

Kendati demikian, Joko Widodo menceritakan didepan tamu undangan terkait pemerintahan yang dirinya pimpin selama empat tahun lebih.

"Yang dilakukan pemerintah selama empat setengah tahun ini adalah konsentrasi tentang infrastruktur dan  kilas balik saat bangun tol cagurawi dari Jakarta, Banyak negara seperti Malaysia, Thailand, Filiphina, Vietnam , melihat pembangunan jalan tol cagurawi tersebut . Mereka melihat semuanya kita termasuk yang kedua dalam membangun jalan tol," jelas Jokowi.

Berdasarkan data yang dihimpun RMOLBengkulu ada 4 pokok yang menjadi curahan Joko Widodo ketika memberikan sambutan di tanwir muhammdiyah diantaranya yakni, persoalan infrastuktur, antek asing, PKI dan Diskriminalisasi Ulama. [nat]