Masyarakat Bisa Berkontribusi Jaga Ketahanan Pangan Melalui Family Farm

RMOLBengkulu. Pemerintah daerah hingga pemerintah pusat sejak saat ini berupaya menjaga ketanahan pangan dalam menghadapi wabah pandemi virus Corona.


RMOLBengkulu. Pemerintah daerah hingga pemerintah pusat sejak saat ini berupaya menjaga ketanahan pangan dalam menghadapi wabah pandemi virus Corona.

Anggota Komisi II DPRD Rejang Lebong yang membawahi bidang pertanian, Putra Mas Wigoro mengatakan, upaya menjaga ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga harus didukung oleh masyarakat.

"Selain virus Corona pemerintah saat ini juga mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan, kita tidak tahu wabah ini kapan berakhir, untuk itu perlu peran bersama termasuk masyarakat untuk menjaga ketahanan pangan saat ini," kata Putra kepada RMOLBengkulu.

Menurut dia, masyarakat dapat berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan, salah satunya melalui konsep kawasan pangan rumah lestari (KPRL) yang dicetuskan pemerintah pada tahun 2012 lalu yang kemudian diadopsi oleh organisasi pangan dunia atau Food And Agricultural Organization (FAO) dengan nama Family Farm atau kebun keluarga.

Konsep Family Farm itu disebutkan dia yakni mamanfaatkan lahan perkarangan rumah untuk ditanami tanaman pangan, konsep itu terbukti mampu berkontribusi dalam mengentaskan kerawanan pangan dunia.

"Konsep Family Farm ini bisa menjadi solusi masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan, karena memanfaatkan lahan perkarangan rumah masing-masing," imbuhnya.

Pemanfaatan lahan perkarangan rumah juga menurut dia dapat menekan biaya pengeluaran rumah tangga, dapat memenuhi gizi kelurga melalui tanaman yang diproduksi sendiri, serta dapat menekan fluktuatif harga pangan jika masing-masing rumah tangga mengupayakannya.

"Konsep Family Farm ini bisa diterapkan dimanapun, termasuk di kwasan rumah perkotaan yang sempit melalui sistem hidroponik, tambulapot, polibag dan sebagainya," demikian Putra. [tmc]