Karya Inovasi KETUPEK 2023 Diharapkan Berdampak pada Daya Saing Bengkulu

Foto/Repro
Foto/Repro

Karya Inovasi Kreativitas Tobo Kito melalui Produk dan Tekhnologi Tahun 2023 (KETUPEK) mulai digelar di Bappeda Provinsi Bengkulu, Kamis (2/11).


Acara inovasi KETUPEK tersebut turut dihadiri Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Sekprov Isnan Fajri, Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu Yulìswani, serta pejabat OPD lingkup Pemprov dan Instansi Vertikal lainnya.

Sebelumnya, Gelar Karya Kreativitas Tobo Kito Melalui Produk dan Tekhnologi 2023 (KETUPEK) diikuti oleh 145 karya inovasi dari seluruh 9 Kabupaten dan Kota Bengkulu.

Total, dari 145 karya inovasi yang diperlombakan tersebut rinciannya 47 dari inovasi Tekhnologi dan 98 dalam bentuk inovasi produk olahan.

Karenànya, Gubernur Rohidin mengatakan. Gelar karya lombà Kreativitas Tobo Kito Melalui Produk dan Teknologi tersebut dinilai dapat meningkatkan daya saing daerah dalam berinovasi.

"Positif sekali selain memberi tantangan inovator daerah ini kan berdampak pada daya saing Bengkulu, tadi saya mengamati beberapa produk bahan baku lokal terutama limbah menjadi bahan pangan punya rasa yang lumayan enak, dan kandungan gizinya bagus."

"Hampir semua produk yang disajikan mayoritas limbah bahan pangan yanģ diolah menjadi sebuah produk. Kemudian ada beberapa tekhnologi dihasilkan sangàt bagus," kata gubernur.

Di sisi lain Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu Yuliswani menambahkan. Saat ini ada sekitàr 52 peserta yang sudah masuk babak finalis dengan sebaran 27 dari karya Inovasi Teķnologi dan 25 dari Karya Inovasi Produk.

Nantinya, 52 finalis ini akan diambil pemenang juaranya melalui penilaian dewan juri yang berasal dari Perguruan Tinggi dan Bappeda Provinsi Bengkulu.

Ŕencananya, pemenang lomba akan disampaikan pada tangģal 4 November mendatang melalui media sosial Bappeda Provinsi Bengkulu dan Website resmi Pemerintah Provinsi Bengkulu.

"27 untuk inovasi tekhnologi, 25 untuk inovasi produk, setelah penilaian akan diumumkan  pemenang tanggal 4 November di website pemprov, media sosial Bappeda serta grub wa yang telah dibuat," tutup Yuliswani.